Banyak Manfaatnya, Begini Cara Minum Kopi yang Benar

Kopi merupakan salah satu minuman favorit bagi orang Indonesia. Kopi memang ada manfaatnya asalkan diminum dengan cara yang benar. Meski begitu, waspadai pula efek tak eloknya.

Redaksi

2 Des 2021 - 15.06
A-
A+
Banyak Manfaatnya, Begini Cara Minum Kopi yang Benar

Ilustrasi penikmat kopi./Reuters

Bisnis, JAKARTA – Meminum kopi sudah menjadi gaya hidup bagi pemuda-pemudi hingga orang tua. Indonesia dikenal sebagai penghasil kopi terbaik di dunia internasional.

Kopi hitam merupakan obat mujarab untuk menghilangkan rasa kantuk dan mampu memicu adrenalin, asalkan diminum dengan benar. Kopi hitam juga dapat meningkatkan ingat bila diminum pada pagi hari.

Menurut Coffee Shop Consultant of Hiyo Mirza Saputra, kopi yang bagus adalah yang diminum tanpa susu dan gula. Biasanya, kopi hitam lebih baik diminum pada pagi dan siang hari terutama usai makan.

"Waktu yang tepat untuk minum kopi pada pada pagi hari, atau paling telat pukul 11.00 pagi. Sedangkan waktu yang tepat minum kopi pada siang hari pada pukul 14.00–16.00," ungkapnya kepada Bisnis.

Meminum kopi hitam pada pagi hari juga sangat ampuh untuk membersihkan kotoran dari dalam perut. Dia mengungkapkan kopi hitam bisa membantu mengeluarkan bakteri dan racun-racun dari dalam perut dan memicu buang air besar dengan cepat.

Kopi Lampung./Antara

Mirza menambahkan kopi hitam juga mengandung antioksidan dan mampu menjaga dari penuaan dini. Kemampuan kopi hitam tersebut menjadikannya layak untuk dikonsumsi setiap pagi.

Tradisi mengonsumsi kopi hitam pada pagi hari masih dilakukan sekelompok pihak, khususnya yang berada di luar negeri.

Dia mengungkapkan kondisi ini berbeda dengan tren kekinian yang berada di Indonesia, yang sangat suka dengan kopi susu dan manis. Dia mengatakan meminum kopi bercampur susu atau gula, bisa memicu rasa kantuk.

EFEK BURUK

Meski kopi di satu sisi bermanfaat, waspadai pula efeknya yang tak elok bagi kesehatan, sebagaimana dikemukakan Dr. Gregory Marcus, penulis utama dan kepala asosiasi kardiologi untuk penelitian di University of California, San Francisco, AS.

Dia mengatakan perlu dipahami bahwa minuman yang sangat umum dikonsumsi ini benar-benar memiliki efek substantif pada kesehatan kita, dan itu bervariasi.

Untuk uji klinis ini, Marcus dan timnya merekrut 100 peminum kopi dan memasangkan mereka dengan beberapa perangkat seperti fitbit, monitor jantung dan pelacak glukosa untuk merekam kesehatan mereka.

Sebagaimana dilansir WebMD, setiap harinya selama 2 pekan, peserta secara acak ditugaskan untuk minum kopi sebanyak yang mereka mau. Kemudian, para peneliti melacak perubahan dalam diri setiap orang dan yang terjadi di antara orang-orang ketika mereka terpapar kopi atau tidak.

Studi ini tidak menemukan bukti bahwa konsumsi kopi menciptakan ritme yang tidak teratur di dalam atrium, ruang atas jantung.

Penemuan ini mungkin menjadi kabar baik karena salah satu kekhawatiran utama medis tentang kopi adalah apakah kopi dapat meningkatkan fibrilasi atrium, kondisi yang berpotensi berbahaya.

Meski berdasarkan temuan tersebut tidak menemukan bukti bahwa kopi menciptakan ritme yang tidak teratur, mereka justru menemukan bahwa konsumsi kopi dapat menyebabkan ventrikel, bilik jantung bawah, berhenti berdetak.

Marcus menjelaskan pada hari-hari peserta diminta secara acak untuk minum kopi, orang-orang menunjukkan sekitar 50% lebih banyak kontraksi ventrikel prematur (PVC), denyutan lebih awal yang muncul dari bilik jantung bagian bawah.

 “Mereka yang mengonsumsi lebih dari satu minuman kopi pada dasarnya menunjukkan dua kali lipat jumlah PVC mereka,” paparnya seraya menambahkan bahwa PVC ini umum dan biasanya dianggap tidak berbahaya.

“Kita semua memilikinya sesekali, dan umumnya dianggap jinak,” kata Marcus. “Tapi kami dan yang lain telah menunjukkan bahwa lebih banyak PVC merupakan faktor risiko independen untuk gagal jantung dari waktu ke waktu. Tidak semua orang dengan lebih banyak PVC mengalami gagal jantung, tetapi itu adalah salah satu faktornya.” tambahnya.

Kopi juga memiliki efek dramatis pada dua faktor utama lainnya dalam kesehatan, yaitu aktivitas fisik dan tidur.

Pada hari-hari mereka secara acak ditugaskan untuk minum kopi, peserta rata-rata mengambil sekitar 1.000 langkah lebih banyak dari biasanya. Marcus menambahkan, untuk setiap tambahan minuman kopi yang dikonsumsi, ada tambahan 500 langkah.

Di sisi lain, kopi cenderung merampas waktu tidur orang. “Pada hari-hari mereka secara acak ditugaskan untuk minum kopi, mereka tidur rata-rata sekitar setengah jam lebih sedikit malam itu,” kata Marcus, menambahkan bahwa untuk setiap tambahan secangkir kopi, ada sekitar 18 menit lebih sedikit.

Tetapi orang-orang yang secara genetik cenderung untuk memetabolisme kopi lebih cepat tidak menunjukkan hubungan yang signifikan antara konsumsi kopi mereka dan kurang tidur.

Kopi Sipirok, Sumatra Utara./Antara

Sementara itu, Dr. Sana Al-Khatib, ahli irama jantung, melihat perlunya penelitian lanjutan yang melibatkan lebih banyak pasien dalam waktu yang lebih lama untuk melihat apakah efek langsung kopi pada akhirnya mengarah pada peningkatan risiko penyakit jantung, stroke dan masalah kesehatan lainnya.

Alasannya, peserta dalam penelitian yang dilakukan Marcus bersama timnya ini relatif muda dan sehat, dengan usia rata-rata 38 tahun. “Tidak khas dari populasi pasien yang kita lihat dalam praktik klinis,” kata Al-Khatib. (Ni Luh Anggela/Novita Sari Simamora)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Syahran Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.