Bisnis, JAKARTA — Selangkah demi selangkah Rudi berjalan mendekati kasir sebuah restoran cepat saji. Lelaki berusia 27 tahun itu sangat lapar. Setelah 1 menit melihat ke papan menu, dia putar balik tidak jadi memesan makanan.
Rudi yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta, bukan tidak punya uang untuk membayar makanan. Bukan juga menu makanan yang dia pesan sedang kosong.
“Saya enggak megang uang tunai, bayar debit pegawainya tidak mengerti caranya, kode QRIS juga tidak ada di sana,” kata pria kelahiran Jakarta itu setengah mengeluh kepada saya.
Rudi mungkin satu dari sekian banyak kaum milenial yang sudah terbiasa bertransaksi dengan dompet digital atau perbankan bergerak (mobile banking/m-banking) sehingga melupakan uang tunai.