Bisnis, JAKARTA — Tekanan pandemi yang masih cukup berat akibat pembatasan mobilitas sepanjang tahun lalu menyebabkan emiten ritel pengelola IKEA dan Guardian, PT Hero Supermarket Tbk. harus ikhlas untuk menutup tahun 2021 dengan penurunan pendapatan dan kerugian.
Apalagi, sepanjang tahun lalu perseroan masih berfokus pada upaya restrukturisasi jaringan toko swalayan Giant yang telah ditutup. Kendati demikian, perseroan berhasil menekan tingkat kerugian sehingga mengecil dibandingkan dengan kerugian pada 2020 lalu.
Emiten dengan kode saham HERO ini melaporkan pendapatan bersih pada 2021 turun 2,2 persen secara tahunan, dari Rp3,56 triliun pada 2020 menjadi Rp3,48 triliun.
Penurunan ini disumbang oleh terkoreksinya pendapatan dari segmen makanan dari Rp898,20 miliar pada 2020 menjadi Rp719,75 miliar pada 2021. Sementara itu, pendapatan bersih dari segmen nonmakanan naik dari Rp2,66 triliun menjadi Rp2,76 triliun.