Bayang-Bayang Potensi Kerugian dari Penerapan Tol Nirsentuh

Potensi kerugian dari penerapan sistem transaksi nontunai berbasis multi lane free flow (MLFF) atau nirsentuh masih menjadi perhatian pengusaha jalan tol.

Jaffry Prabu Prakoso

22 Mar 2023 - 13.28
A-
A+
Bayang-Bayang Potensi Kerugian dari Penerapan Tol Nirsentuh

Pengendara yang pulang mudik memadati ruas jalan tol Cipularang di KM 100 Purwakarta, Jawa Barat. /Bisnis-Dedi Gunawan.

Bisnis, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengaku kepastian kolektabilitas dari tarif jalan tol masih menjadi tantangan berat dalam penerapaan sistem transaksi nontunai nirsentuh tanpa henti atau multi lane free flow (MLFF).

Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan, penerapan sistem transaksi baru tersebut masih memiliki tantangan yang besar.

Menurutnya, budaya masyarakat yang masih kurang disiplin, terutama dalam pendataan kendaraan membuat potensi kerugian menjadi sangat diperhatikan.


"Angka-angka soal data kendaraan saja itu masih double digit lost persentasenya. Ini masih sulit diterima investor, karena lost of revenue masih besar," ujar Hedy dalam diskusi yang digelar pada Selasa (21/3/2023).

Direktur Utama PT Jasamarga Tollroad Operator Septerianto Sanaf menjelaskan, dalam penerapan sistem transaksi MLFF telah terjadi perubahan dari aspek hukum.

Dia mengatakan, dalam sistem tersebut pengelolaan pendapatan jalan tol yang sebelumnya dikelola badan usaha jalan tol (BUJT), sekarang dikelola oleh badan usaha pelaksana (BUP).

Baca juga: Menakar Kontribusi Jalan Tol Pengungkit Kawasan Ekonomi

"Dengan adanya ini skemanya berubah menjadi dikerjakan oleh BUP, sedangkan di sini BUJT tidak punya ikatan hukum dengan BUP, karena yang berkontrak dengan BPJT [Badan Pengatur Jalan Tol] adalah BUP," ungkapnya.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Danang Parikesit mengatakan, sejauh ini persiapan penerapan transaksi sistem MLFF sudah 50 persen. 

"Jadi kita tunggu karena salah satu capaian yang besar adalah uji coba, begitu uji coba selesai nanti kita laporkan ke Pak Menteri," kata Danang.

Uji Coba di Bali

Sistem transaksi tol nontunai dengan pembayaran nirsentuh ditargetkan akan uji coba di Jalan Tol Bali Mandara pada Juni 2023.

Baca juga: Mengintip Kesiapan Pengelola Tol Dukung Mobil Listrik Bisa Mudik

Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah mengatakan bersama dengan rencana uji coba sistem MLFF pada Juni 2023, perlu disiapkan dengan baik segala sesuatunya untuk mendukung penerapan sistem transaksi tol nirsentuh. 

"Kita tidak ingin memberikan gambaran sistem yang tidak sempurna bagi para pengguna. Oleh karena itu, kepada PT Roatex sebaiknya segera mengambil langkah yang cepat untuk memastikan bahwa aplikasi ini sudah disimulasikan dan dapat diuji coba dengan cara yang baik," katanya dikutip melalui situs Kementerian PUPR.

Zainal Fatah berharap penggunaan sistem transaksi nontunai nirsentuh dalam transaksi tol akan menghilangkan antrean kendaraan seperti yang masih ditemukan saat ini.


Sistem MLFF menggunakan teknologi global navigation satellite system (GNSS) dan melakukan transaksi melalui aplikasi Cantas yang dintegrasikan dengan data ERI (electronic registration and identification) atau data kepemilikan kendaraan yang dimiliki oleh Korlantas Polri. 

Salah satu manfaat dengan kehadiran sistem transaksi MLFF ini adalah efisiensi biaya operasi dan juga meminimalisir bahan bakar kendaraan. (Muhammad Ridwan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Jaffry Prabu Prakoso

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.