Bisnis, JAKARTA— Pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat melesat 5,01 persen (year-on-year/yoy) pada kuartal I/2022. Pertumbuhan ini sejalan dengan kuatnya konsumsi dan investasi di Tanah Air. Meski begitu, memasuki kuartal II/2022, sejumlah tantangan masih membayangi prospek pertumbuhan ekonomi.
Salah satu yang menjadi indikasi adalah konflik global Rusia-Ukraina yang masih terus berlanjut. Kemudia juga disusul oleh pembatasan wilayah atau lockdown China yang berpotensi menganggu rantai pasok distribusi barang dan jasa, dan adanya potensi inflasi yang diperkirakan melejit.
Tak hanya itu, faktor lain yang berpotensi menekan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2022 yakni kebijakan penaikan harga BBM pada 1 April 2022 dan kenaikan tarif PPN per 1 April 2022.
Ketua Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan International Monetary Fund (IMF) sebelumnya menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global secara signifikan. IMF awalnya menargetkan 4,4 persen tetapi merevisinya menjadi 3,6 persen.