Bisnis, JAKARTA — Beban biaya operasional operator seluler tercatat kian meroket pada 2022, seiring dengan tingginya tuntutan untuk penggelaran jaringan, mahalnya ongkos regulasi, kebutuhan penjualan dan pemasaran, serta faktor lainnya.
PT XL Axiata Tbk. (EXCL), misalnya, melaporkan adanya peningkatan beban biaya operasional atau operating expenditure (opex) sebesar 14 persen secara year on year (YoY) pada kuartal I/2022 atau dari Rp3,13 triliun jadi Rp3,57 triliun.
Group Head Corporate Communications XL Axiata Tri Wahyuningsih mengatakan hal tersebut terjadi lantaran meningkatnya beban biaya regulasi serta biaya penjualan dan pemasaran. Selain itu, juga karena adanya penyesuaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 10 persen menjadi 11 persen.
"Penyesuaian biaya PPN jadi 11 persen sedikit banyak juga memberikan dampak terhadap bisnis kami. Namun, kami tentu akan berupaya sesuai dengan fokus untuk terus memberikan kenyamanan dan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan," kata Ayu, Kamis (12/5/2022).