Begini Jurus Pengembang Royal Tajur Bogor Tarik Minat Konsumen

Awal tahun 2023 perumahan Royal Tajur di Bogor Jawa Barat mencatat penjualan rumah dan apartemen yang optimistis.

Yanita Petriella
20 Feb 2023 - 08.57
A-
A+
Begini Jurus Pengembang Royal Tajur Bogor Tarik Minat Konsumen

Perumahan Royal Tajur di Bogor. /istimewa

Bisnis, JAKARTA – Awal tahun 2023 perumahan Royal Tajur Residence di Bogor Jawa Barat mencatat penjualan rumah dan apartemen yang optimistis. Pada Januari tahun ini penjualan proyek Suryamas Group ini membukukan kenaikan 50 persen, dibandingkan 3 bulan terakhir atau rerata per bulan di kuartal IV tahun 2022. Peningkatan ini diyakini akan terus berlanjut pada pemasaran di kuartal I tahun 2023.

General Manager PT Tajur Surya Abadi Hendra Gunawan mengatakan agresifnya konsumen dalam membelanjakan properti di Royal Tajur ini tak terlepas dari makin merendahnya kekhawatiran terhadap momok resesi ekonomi global tahun 2023 yang juga diikuti naiknya suku bunga kredit.

“Ternyata apa yang ditakutkan itu belum ada indikasi dan eskalasi ke sana. Terbukti sebagian besar konsumen kami yang menahan closing di November dan Desember 2022, pada Januari 2023 berani belanjakan/investasikan uangnya beli rumah atau apartemen di Royal Tajur. Sebelumnya mereka khawatir isu resesi ekonomi global dan suku bunga tinggi benar terjadi. Tapi ternyata tidak segawat yang diperkirakan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (20/2/2023). 

Penjualan Royal Tajur tahun ini diyakini dapat tumbuh sedikitnya 25-30 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Beberapa produk unggulan dan menarik pun ditawarkan, yaitu: klaster The Dunters Tahap 2, unit apartemen Tower B Royal Heights Apartment, rumah ready stock di klaster Avebury dan Bradfield yang diharapkan cepat diserap pasar.

Per Januari 2023 penjualan rumah di klaster The Dunters tahap 1 telah sold out (habis terjual) dan di pertengahan Februari ini di-launching pemasaran tahap 2 dengan harga Rp800 juta hingga Rp1,3 miliar. Sementara  apartemen Tower B sudah terjual sekitar 90 persen, dan pengembang menargetkan sold out pada pertengahan tahun ini. Adapun untuk unit apartemen Tower B ditawarkan harga mulai Rp500 jutaan sampai Rp800 jutaan. 

“Kami menyarankan, di situasi yang terlihat baik dan optimis ini maka merupakan saat yang tepat memutuskan membeli properti karena jika situasinya sudah booming seperti tahun 2012/2013, sudah terlambat mendapatkan gain yang tinggi akibat developer sudah berani kencang menaikkan harga,” katanya. 

Melihat penjualan yang cukup menggembirakan di klaster The Dunters dan Tower B Royal Heights Apartment, pengembang memutuskan untuk mempercepat hand over (serah terima) kepada konsumen secara bertahap.

Pada awalnya, serah terima unit pembelian The Dunters tahap 1 yang sudah sold out dan juga unit apartemen Tower B yang dalam PPJB masing-masing disebutkan serah terima pada Juli 2024 dan Juli 2023, namun dapat dipercepat menjadi mulai bulan Maret atau 4 bulan lebih awal. 

Baca Juga: Kawasan Serpong Pikat Progres Group Bangun Kota Mandiri

“Untuk apartemen jika dibandingkan dengan proyek apartemen lain, pengembangan Royal Heights Apartment boleh dikatakan tersukses di Bogor. Sebab di saat sebagian apartemen mengalami keterlambatan serah terima, bahkan tak sedikit yang mangkrak dengan alasan dampak dari pandemi Covid-19, apartemen low-rise ini malah memajukan jadwal serah terimanya,” tuturnya. 

Dia menilai para pembeli apartemen di Tower A juga sudah menikmatikan keuntungan dari program rental gurentee (jaminan sewa) dua tahun dari developer. Bahkan beberapa pemilik yang menitipkan unitnya ke platform sewa menyewa mendapatkan gain lebih besar, yaitu Rp5 juta per bulan. Sementara rental gurentee dari developer fix Rp3,25 juta per bulan fix untuk unit 2 bedroom.

Department Head Sales Royal Tajur Frans Hartono menambahkan beberapa konsumen Royal Tajut tidak ambil program itu, tapi titipkan ke platform sewa menyewa dan hasilnya di atas Rp5 juta per bulan. Ini data selama tiga bulan terakhir yang kami dapatkan dari salah satu platform sewa menyewa unit apartemen. 

“Rp5 juta itu dengan akupansi tidak tiap hari atau tidak full sebulan, hanya sekitar 50 persen saja. Bayangkan kalau tiap hari terisi. Pemilik unit 2 bedroom di Tower A ini menyicil ke bank Rp4,7 juta per bulan, dapat hasil sewa Rp5 juta. Berarti dapat gain sedikitnya Rp300.00 per bulan. Jadi boleh dikatakan mereka tidak lagi nyicil karena sudah dibayarkan dari hasil sewa. Beda kalau ikut program developer, mereka harus tambah sekitar Rp1 jutaan per bulan,” ucapnya.

Editor: Yanita Petriella

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar