Begini Kesejahteraan Masyarakat Global Setelah Dihantam Covid

Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negara membuat tingkat kesejahteraan warga dunia tertekan. Kemampuan menyiapkan biaya kesehatan dan pendidikan juga menurun. Begitu juga kemampuan finansial untuk dapat melakukan hobi atau liburan bersama keluarga anjlok.

M. Syahran W. Lubis

4 Okt 2021 - 17.03
A-
A+
Begini Kesejahteraan Masyarakat Global Setelah Dihantam Covid

Ilustrasi permukiman kumuh. Pandemi Covid-19 makin menekan kesejahteraan masyarakat global./Antara-Reuters

Bisnis, JAKARTA – Pandemi Covid-19 selama 2 tahun terakhir tidak hanya membuat perekonomian di seluruh negara di dunia terpuruk, melainkan juga membuat tingkat kesejahteraan masyarakat global melemah, termasuk Indonesia.

Hasil survei skor kesejahteraan 360° Cigna yang dilakukan pada kuartal II tahun ini menunjukkan indeks persepsi kesejahteraan Indonesia 2021 sebesar 63,8 poin. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan 2019 yakni 65,4 poin dan 66,3 poin pada 2020.

Survei Cigna melibatkan 18.000 responden dan digelar di 21 negara antara lain Amerika Serikat, Britania Raya, Jerman, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Australia, Jepang, Singapura, Thailand, dan Indonesia. Survei itu menilai persepsi kesejahteraan responden dalam lima aspek yakni kesehatan fisik, hubungan sosial, keluarga, finansial, dan pekerjaan.

Hasil survei menunjukkan bahwa pelemahan indeks persepsi kesejahteraan ini terjadi di 21 negara yang disurvei akibat dampak pandemi Covid-19. Meski demikian, indeks persepsi kesejahteraan Indonesia pada 2021 ini masih lebih baik apabila dibandimngkan dengan negara-negara jiran seperti seperti Singapura yang tercatat 59,2 dan Thailand 62,5.

Presiden Direktur & CEO Cigna Indonesia Phil Reynolds mengatakan perusahaan asuransi kesehatan global itu menjalankan survei secara rutin selama 7 tahun terakhir untuk memahami persepsi orang-orang tentang kesejahteraan.

“Jadi, kami dapat terus berinovasi menyediakan solusi yang relevan untuk membantu orang-orang yang kami layani buat meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan ketenangan mereka,” ungkapnya.

MENGUBAH ASPEK KEHIDUPAN

Reynolds menyebutkan bahwa sejak Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Maret 2020 mengumumkan bahwa Covid-19 menjadi pandemi global, yang sontak berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan, termasuk persepsi kesejahteraan.

Kondisi pandemi itu memaksa seluruh dunia beradaptasi dengan tantangan yang ada. Hal tersebut tecermin dari hasil survei bahwa pandemi memberikan dampak sistemik terhadap kondisi ekonomi, kesehatan, dan sosial masyarakat.

Hasil survei ini mengonfirmasi data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan naiknya jumlah penduduk miskin setahun terakhir ini karena pandemi.

Sumber: Badan Pusat Statistik

BPS mencatat jumlah penduduk miskin secara nasional pada Maret 2021 sebanyak 27,54 juta jiwa atau bertambah 1,12 juta orang atau 0,36% dibandingkan dengan Maret tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Sementara itu, Kementerian Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa hingga Maret 2021, ada 29,4 juta orang terdampak pandemi Covid-19. Jumlah itu termasuk mereka yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), dirumahkan tanpa upah, hingga pengurangan jam kerja dan upah.

Indikator Ekonomi Maret 2021

Sumber: Badan Pusat Statistik

Pandemi juga membuat ekonomi mengalami tekanan berat. Pada II hingga IV 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di teritori negatif yakni 15,32% pada kuartal II, -3,49% kuartal III, dan -2,19% pada kuartal IV.

Pelemahan berlanjut pada kuartal I 2021 yakni -0,74%, tetapi pada kuartal II 2021 membaik menjadi 7,07% secara tahunan yoy.

Demikian pula data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) perbankan selalu berada di atas 3% sejak Mei 2020, sedangkan nilai kredit perbankan menurun. NPL perbankan pada April 2021 sebesar Rp176,48 triliun atau 3,22% dari total kredit yang dikucurkan yakni Rp5.482,17 triliun.

Tekanan ekonomi itu diakui Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengatakan dampak pandemi Covid-19 memicu kenaikan tingkat kemiskinan Indonesia dari 9,22% pada September 2019 menjadi 10,19% pada September 2020.

Sumber: Badan Pusat Statistik

Akan tetapi, dengan pemulihan ekonomi yang terjadi pada kuartal II 2021, tingkat kemiskinan mulai menunjukkan perbaikan di level 10,14 persen. Sri Mulyani menegaskan pemerintah terus berusaha untuk memulihkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

WAKTU BERSAMA TEMAN

Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Kerja Sama Strategis Cigna Indonesia Akhiz Nasution menyebutkan penurunan skor kesejahteraan tidak hanya dialami Indonesia, melainkan seluruh negara yang disurvei.

Dia mengemukakan yang paling terdampak adalah pilar kesejahteraan dengan skor penurunan sebesar 1,5 poin. Hal ini terjadi karena pembatasan yang diterapkan di negara-negara dunia sebagai dampak pandemi. Akibatnya, masyarakat tidak bisa menjalin hubungan sosial seperti layaknya sebelum pandemi.

Akhiz menjelaskan untuk Indonesia, skor persepsi kesejateraan sosial turun dari 68,5 pada tahun sebelumnya menjadi 66,5 pada 2021.

Penurunan terbanyak terjadi pada item “waktu bersama teman” yang anjlok dari 31 menjadi 24. Ini menjadi penurunan terbesar dibandingkan dengan negara tetangga karena kebiasaan orang Indonesia yang senang berkumpul bersama teman dan keluarga.

Di sisi lain, skor persepsi kesejaheraan keuangan juga merosot dari 59,1 pada 2020 menjadi 53,6 pada 2021. Salah satu di antaranya adalah anjloknya kemampuan membayar kredit pemilikan rumah (KPR) dari 36 ke 24 atau turun 12 poin. Angka ini lebih rendah dari Thailand yang tidak mengalami penurunan.

Pertumbuhan KPR & NPL Rumah Tapak

Sumber: Bank Indonesia

Kemampuan menyiapkan biaya kesehatan dan pendidikan juga menurun. Begitu juga kemampuan finansial untuk dapat melakukan hobi atau liburan bersama keluarga anjlok 8 poin dari 26 menjadi 18.

Sementara itu, kelompok usia menengah merasa tidak nyaman dengan keamanan keuangan apabila terjadi hal darurat, seperti membiayai kesehatan yang tidak terprediksi terutama bila terpapar Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Syahran Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.