Bisnis, JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (Persero) tengah mempersiapkan segala sesuatu terkait dengan pengoperasian LRT Jabodebek, baik sarana, prasarana, fasilitas pelayanan, penumpang maupun perizinan-perizinan yang diperlukan.
LRT Jabodebek yang ditargetkan beroperasi pada pertengahan 2022 nantinya memiliki 18 stasiun yang melayani kebutuhan transportasi masyarakat di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya.
“Sebagai salah satu proyek strategis nasional, tentu kehadiran LRT Jabodebek sangat dinantikan untuk mendukung kegiatan bertransportasi masyarakat yang aman, nyaman, dan bebas macet,” ujar VP Public Relations Joni Martinus, Rabu (15/9/2021).
Sesuai dengan Perpres No. 49/2017, KAI ditugaskan untuk menyelenggarakan sarana dan prasarana LRT Jabodebek antara lain meliputi pengadaan sarana, pengoperasian sarana dan prasarana, dan perawatan sarana dan prasarana.
Selain itu, KAI juga bertanggung jawab terkait dengan pengusahaan sarana dan prasarana termasuk pendanaan prasarana kereta api ringan/light rail transit terintegrasi serta penyelenggaraan sistem tiket otomatis (Automatic Fare Collection).
"Nantinya terdapat 18 stasiun LRT Jabodebek yang akan melayani masyarakat yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jatimulya," paparnya.
Menurut Joni, stasiun LRT Jabodebek berada di lokasi-lokasi strategis mulai dari kawasan perumahan hingga kawasan bisnis. Tujuannya memudahkan para penglaju untuk bertransportasi dari dan menuju Ibu Kota atau wilayah lainnya.
"Untuk menunjang kenyamanan para pelanggan saat berada di stasiun, stasiun LRT Jabodebek dilengkapi dengan fasilitas akses berupa eskalator, tangga, dan lift, toilet, ruang menyusui, musala, ruang kesehatan, passenger information display system [PIDS], passenger announcement, dan CCTV," imbuhnya.
Pembangunan LRT Jabodebek melibatkan empat BUMN yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Len Industri (Persero), PT INKA (Persero), dan PT KAI (Persero).
Nilai investasi proyek LRT Jabodebek tercatat Rp23,3 triliun. Proyek LRT sepanjang 44 kilometer tersebut dirancang memiliki lintasan pelayanan yang dibagi menjadi tiga dan memiliki satu depo di Bekasi Timur. Adapun, seluruh konstruksi LRT Jabodebek dijadwalkan rampung sekitar Agustus–September 2021.
Di sisi lain, uji coba pengoperasian infrastruktur transportasi anyar tersebut akan berlangsung sekitar 6 bulan–9 bulan setelah konstruksi rampung. Alhasil, pengoperasian LRT Jabodebek dijadwalkan pada medio 2022.