Belajar dari Pusat Material di LIK Takaru Tegal

Ketersediaan bahan baku dengan harga kompetitif menjadi faktor penting dalam pengembangan sentra industri kecil dan menengah (IKM), termasuk komponen otomotif, agar bisa lebih berdaya saing. Tegal punya percontohan pusat material.

Fatkhul Maskur

20 Nov 2022 - 19.30
A-
A+
Belajar dari Pusat Material di LIK Takaru Tegal

Ilustrasi. Pekerja di Pabrik Komponen Otomotif. - Foto Bisnis Indonesia ID/Suselo Jati

Bisnis, JAKARTA - Ketersediaan bahan baku dengan harga kompetitif menjadi faktor penting dalam pengembangan sentra industri kecil dan menengah (IKM), termasuk komponen otomotif, agar bisa lebih berdaya saing. Tegal punya percontohan pusat material.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Reni Yanita mengatakan bahwa material center berperan penting mengoptimalkan penyediaan bahan baku bagi IKM, serta membantu meningkatkan daya saing IKM agar dapat masuk ke rantai pasok industri nasional.

"Selain itu juga memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat di sekitar sentra,” kata Reni Yanita dalam peluncuran pengembangan material center di Majalengka, Jawa Barat, Kamis (17/11/2022).

Kemenperin melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) menginisiasi terbentuknya material center sebagai pusat pengadaan bahan baku bagi pelaku IKM Majalengka dan sekitarnya (Karawang, Cikarang, Bekasi). 

Sebelumnya, tepatnya pada 2018, Ditjen IKMA bersama dengan Pemerintah Kabupaten Tegal juga telah mengoperasikan material center yang bertempat di LIK (Lingkungan Industri Kecil) Takaru, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, untuk penyediaan bahan baku logam untuk IKM komponen otomotif.

Berdasarkan pertimbangan material center di Tegal yang berkembang cukup pesat, Ditjen IKMA menggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Majalengka untuk mengembangakan material center di Sentra Industri Kecil dan Menengah (SIKM) Majalengka.

SIKM Majalengka adalah kawasan industri khusus IKM yang pembangunannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2019.

Menurut Reni, kolaborasi ini menjadi salah satu implementasi nota kesepahaman yang ditandatangani Menteri Perindustrian dengan Ketua Kadin Indonesia pada 1 November 2022 tentang Link and Match dalam rangka Kemitraan IKM dengan industri besar. “Tentunya kemitraan tersebut dimulai juga dalam pengadaan bahan baku yang dibutuhkan oleh IKM,” tuturnya. 

Material center IKM Majalengka yang sedang dikembangkan terletak di Blok A3 Kawasan SIKM Majalengka di Jalan Lingkar Utara, Cikasarung, Majalengka, Kabupaten Majalengka. SIKM Majalengka terdiri atas 12 blok unit (A1-A4, B1-B4, C1-C4) dengan luas bangunan kurang lebih 700 meter persegi. SIKM Majalengka resmi selesai dibangun dan mulai bisa digunakan pada akhir Desember 2021.

Saat ini SIKM Majalengka sudah hampir terisi penuh oleh mayoritas IKM yang berasal dari Perkumpulan Industri Kecil dan Menengah Komponen Otomotif (PIKKO). "Dengan adanya material center di SIKM ini, besar harapan kami agar IKM di Majalengka dapat terintegrasi dan semakin mudah berkolaborasi untuk semakin maju bersama-sama,” kata Reni. 

Reni mengatakan bahwa pengembangan material center di SIKM Majalengka juga selaras dengan kebijakan pemerintah tentang peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) dan substitusi impor. Kebijakan tersebut mendorong industri alat angkutan masuk dalam empat sektor industri yang pertumbuhannya paling besar di triwulan III 2022, yaitu sebesar 10,26 persen.

“Di sisi lain, untuk peningkatan daya saing industri otomotif, Kemenperin melalui Ditjen IKMA mengambil langkah dalam penguatan kapasitas kelembagaan. Hal ini tercermin pada pengembangan material center, salah satunya adalah material center di lingkungan SIKM Majalengka,” terangnya.

Reni menambahkan, untuk mewujudkan kemudahan dalam mengakses bahan baku berkualitas dengan harga yang kompetitif, dibutuhkan komitmen dan kolaborasi dari seluruh pihak sehingga industri dalam negeri, khususnya IKM dapat menyediakan komponen otomotif yang berkualitas dan berdaya saing.

Sebagai salah satu sektor utama, Kemenperin terus menggenjot pertumbuhan industri otomotif agar dapat memberikan kontribusi yang lebih besar pada perekonomian nasional,” imbuhnya. Dari sektor kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), pemerintah optimistis dapat memproduksi hingga 2 juta unit sepeda motor listrik dalam waktu dekat.

Sementara itu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memperkirakan penjualan kendaraan roda empat (R4) mencapai 950.000 unit pada 2022. Selain itu, berdasarkan proyeksi Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan kendaraan bermotor roda dua (R2) dapat mencapai angka 5,1 juta – 5,4 juta unit. 

Angka-angka tersebut menunjukan tren positif dalam penjualan kendaraan bermotor dalam negeri.Penjualan kendaraan bermotor roda empat pun iperkirakan naik hingga 8,4 persen dari tahun 2021, sedangkan untuk penjualan kendaraan bermotor R2 diproyeksikan naik dari 0,8 persen – 6,7 persen pada 2022. 

Untuk mencapai target tersebut, IKM komponen otomotif sebagai bagian dari rantai pasok industri nasional perlu diperkuat tidak hanya dari sisi kompetensi SDM, teknologi mesin dan peralatan, promosi dan kemitraan, tetapi juga dari sisi kemudahan untuk mengakses bahan baku, sehingga produktivitas IKM dapat meningkat.


Berbagai produk komponen otomotif.

MATERIAL CENTER TEGAL

Di LIK Takaru, Kabupaten Tegal, kebutuhan bahan baku industri kecil semula disuplai oleh Material Center Tegal ke IKM sebagai bagian dari skema corporate social responsibility dari PT Toyota Tsusho Metals Indonesia yang berupa sisa potong atau sisa hasil produksi (scrap). 

PT Toyota Tsusho Metals Indonesia merupakan perusahaan Jepang yang bergerak dalam bidang manufaktur komponen otomotif dengan pabriknya di Kawasan Industri KIIC, Karawang. Melalui program CSR tersebut, Material Center Tegal dapat memberikan material scrap yang lebih murah dari harga pasaran untuk IKM di Tegal. 

Pada tahun ini, seiring dengan kebutuhan bahan baku yang terus meningkat, sumber pengadaan bahan baku di Material Center Tegal bertambah, yakni CV Midamesa. 

"Per Oktober 2022, Material Center Tegal telah menyerap sebanyak 120 ton bahan baku baru (bukan scrap) untuk kebutuhan IKM dengan harga yang kompetitif dengan jangka waktu pembayaran yang relatif cukup panjang,” ucap Reni. 

Reni mengungkapkan, manajemen pengelolaan material center di Majalengka rencananya akan mengikuti seperti skema yang diterapkan di Tegal. Bahan baku yang ada di material center Majalengkat sementara berasal dari skema CSR PT TT Metals Indonesia dalam bentuk sisa potong, sama seperti yang dilakukan pertama kali di Tegal. 

Ke depannya, akan ada beberapa mitra yang siap menjadi penyuplai bahan baku. “Harapannya, Material Center Majalengka tidak hanya mampu mensuplai bahan baku baja, tetapi juga plastik, alumunium, rubber, chemical crome dan lainnya sesuai dengan kebutuhan proses produksi IKM,” kata Reni.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Fatkhul Maskur

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.