Bisnis, JAKARTA - Struktur ekonomi nasional cukup andal menahan efek kebijakan pengetatan moneter bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve sehingga sektor keuangan diperkirakan mampu berkelit dari efek negatif tapering.
Sejauh ini, struktur ekonomi ditopang oleh sejumlah faktor, seperti dominasi investor domestik di pasar modal dan gcadangan devisa yang gemuk. Kedua hal itu telah memberikan ruang gerak bagi Bank Indonesia (BI) untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan likuiditas sektor perbankan.
The Fed mengumumkan akan memangkas pembelian aset bulanan sebesar US$10 miliar untuk surat berharga dan US$5 miliar untuk jaminan berbasis hipotek atau agency mortgage-backed security (agency MBS).
Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menjelaskan efek dpengetatan The Fed tidak sesignifikan yang dibayangkan. Kondisi ini jauh berbeda dengan tapering pada 2013. The Fed pun cukup terbuka soal wacana tapering ke publik sehingga investor telah melakukan antisipasi.