Bisnis, JAKARTA – Kondisi ekonomi di China menjadi salah satu dari tiga faktor yang bisa berpengaruh terhadap perekonomian global. Tahun depan ekonomi global diprediksi menghadapi tantangan yang terbentuk akibat tiga tekanan utama. Serangan Rusia ke Ukraina, lonjakan inflasi, dan perlambatan ekonomi di China dinailai akan menjadi tekanan utama bagi perekomian dunia.
Itu sebabnya, IMF merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun depan menjadi 2,7 persen dalam laporan World Economic Outlook (WEO) edisi Oktober 2022. Sebelumnya, pada WEO Juli 2022, IMF masih meyakini pertumbuhan ekonomi tahun depan bisa mencapai 2,9 persen.
Perlambatan sektor properti di China dnilai IMF dapat meluas ke sektor perbankan domestik sehingga membebani pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Lebih jauh lagi, hal itu akan menimbulkan efek yang bersifat lintas batas.
Dampak perlambatan ekonomi akibat kebijakan nol Covid di China yang diiringi dengan krisis di sektor properti telah menjalar ke berbagai sektor.