Bisnis, JAKARTA — Keputusan emiten tambang PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) untuk membagikan dividen interim sebesar US$500 juta atau setara Rp7,79 triliun (kurs Jisdor Rp15.594 per saham) dapat menjadikan daya tarik sahamnya makin meningkat.
Manajemen ADRO dalam keterangan resminya mengatakan nilai dividen interim ini lebih tinggi 67 persen dari dividen interim tahun 2021 senilai US$300 juta dan merupakan dividen interim tertinggi yang pernah diberikan perseroan.
Namun, sehari setelah pengumuman pembagian dividen ini, saham ADRO terpantau melemah 3,05 persen ke level harga Rp3.810 per saham pada penutupan perdagangan Jumat (23/12/2022). Meski demikian, saham ADRO telah melesat 69,33 persen secara year-to-date (YtD).
Pergerakan saham di teritorial hijau membuat mayoritas analis dalam konsensus Bloomberg yang mengkover ADRO menyematkan pandangan positif pada emiten Boy Thohir tersebut.