Bisnis, JAKARTA— Sejalan dengan prospek cerah harga minyak dan tembaga pada 2023, harga saham sederet emiten Tanah Air dengan bisnis terkait sektor tersebut tancap gas sejak awal tahun ini. Pergerakan saham emiten pertambangan logam terafiliasi Grup Saratoga yang dimiliki Sandiaga Uno, PT Merdeka Copper Gold Tbk, melaju ke zona hijau sejak awal 2023.
Selama satu tahun berjalan, atau year-to-date (YtD) saham emiten dengan kode saham MDKA tersebut sudah naik sebesar 9,22 persen. Sementara selama satu tahun peningkatan harga saham sebesar 18,16 persen.
Adapun sinyal dari Negeri Panda, China semakin memperkokoh prospek postif tersebut setelah komoditas semakin cuan dengan pembukaan sepenuhnya kebijakan anti Covid-19. Kalangan analis global meramalkan terdapat sejumlah komoditas yang akan diuntungkan dengan pembukaan kembali China. Dua di antaranya yang paling mencuri perhatian adalah tembaga dan minyak.
Konsumsi minyak mentah di China diprediksi akan mencapai rekor tahun ini karena importir terbesar dunia itu meninggalkan kebijakan zero Covid, sehingga memperkuat prospek permintaan global. Melansir Bloomberg, Sabtu (14/1/2023), estimasi dari 11 konsultan yang berfokus pada China, permintaan minyak mentah harian di China akan naik 800.000 per barel pada 2023.
Kondisi itu akan membawa konsumsi secara total ke level tertinggi sepanjang masa sekitar 16 juta barel per hari. Nasib minyak mentah selama tahun mendatang sebagian besar bergantung pada China, keputusan OPEC+, dampak sanksi terhadap aliran Rusia, dan arah kebijakan moneter bank sentral.