Bisnis, JAKARTA — Periode Ramadan tinggal 2 bulan ke depan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, industri makanan dan minuman pun mulai sibuk mempersiapkan produksi dan strategi untuk memaksimalkan cuan pada musim puncak penjualan ritel tersebut.
Di tengah niat untuk memacu produksi jelang musim puncak (peak season) Ramadan dan Idulfitri, para industriawan sektor makanan dan minuman (mamin) masih diadang risiko defisit pasokan bahan baku garam industri dan gula rafinasi.
Namun demikian, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman memastikan stok kedua bahan baku tersebut akan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan lebaran.
Hanya saja, kecukupannya sampai akhir tahun perlu dipastikan kembali.