Bisnis, JAKARTA – Pendapatan negara dari ekspor harga komoditas sawit diprediksi berkurang. Hal itu didasarkan pada potensi India mengurangi impor sawitnya dari Indonesia. Meski bukan berita yang terlalu mengejutkan, tak urung hal itu akan berdampak pada jumlah kocek yang masuk ke negara dari sisi ekspor.
Selama ini sumbangan kelapa sawit terhadap penambahan jumlah keuangan negara termasuk yang utama. Sawit merupakan salah satu komoditas ekspor yang cukup penting bagi perekonomian Indonesia.
Sebagai penghasil minyak sawit terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk memasarkan minyak sawit dan inti sawit di dalam maupun luar negeri. Seperti disebutkan dalam Statisitik Perkebunan Unggulan Nasional 2019-2021, Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian mencatat luas area perkebunan sawit (per 2019) mencapai 14.456.611 hektare.
Dari lahan seluas itu, terdapat 3,22 persen atau 466.029 hektar tanaman tidak menghasilkan / tanaman rusak. Sebanyak 14,76 persen atau 2.134.168 hektare tanaman belum menghasilkan, dan 80,01 persen atau 11.856.414 hektare tanaman menghasilkan.