Bisnis, JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 bisa jadi tidak akan menyentuh target 5,3 persen. Sejumlah prediksi menunjukkan posisi 5 persen sebagai yang tertinggi, kalau terjadi lonjakan capaiannya berkisar di posisi 5,1 persen alias di bawah target 5,3 persen. Selain proyeksi IMF yang mematok angka pertumbuhan 5 persen, laporan Bank Dunia soal tren perekonomian global yang masih melambat hingga 2030 bisa menjadi acuan.
Sementara itu, jika merujuk pada pernyataan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo pertumbuhan ekonomi Indonesia bersama 4 negara Asean lainnya diperkirakan berada di kisaran 4,6 hingga 4,7 persen.
Menurut Perry, perekonomian Asean-5, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand, secara rata-rata tumbuh sebesar 5,3 persen pada 2022. Namun, pada 2023, perekonomian Asean-5 diperkirakan tumbuh melambat dari tahun sebelumnya. Hal itu bisa terjadi seiring dengan tertahannya perekonomian global.
“Tahun lalu ekonomi Asean-5 tumbuh 5,3 persen, salah satu yang tertinggi di dunia. Tahun ini kita perkirakan ekonomi Asean-5 tumbuh 4,6 - 4,7 persen,” kata Perry dalam Acara High Level Seminar From Asean to the World: Payment System in Digital Era, Selasa (28/3/2023).