Bersiap! Ponsel 5G Bakal Makin Merajai Pasar Gawai 2022

Penjualan ponsel pintar dengan fitur 5G di Indonesia mengalami peningkatan hingga dua kali lipat pada kuartal II/2021, dibandingkan dengan kuartal I/2021. Tren tersebut bakal bergulir lebih kencang pada kuartal II/2022.

Leo Dwi Jatmiko

7 Jan 2022 - 13.30
A-
A+
Bersiap! Ponsel 5G Bakal Makin Merajai Pasar Gawai 2022

Rekomendasi smartphone yang dilengkapi fitur 5G, salah satunya Oppo Poco M3 Pro 5G/GSM Arena

Bisnis, JAKARTA — Penjualan ponsel pintar berspesifikasi 5G pada tahun ini diprediksi mencapai puncaknya pada kuartal II/2022, dengan pertumbuhan hingga 70 persen dibandingkan dengan tahun lalu. 

Sekretaris Jenderal Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI) Ina Hutasoit mengatakan lonjakan penjualan ponsel 5G di pasar ritel terjadi bersamaan dengan makin intensifnya komitmen operator telekomunikasi untuk memperluas dan meratakan penggelaran teknologi jaringan generasi kelima.

“[Pertumbuhan ponsel 5G] terus meningkat, persiapan menuju 50 persen—70 persen lebih besar dari capaian semester II/2021,” kata Ina, Jumat (7/1/2022).

Ani juga memperkirakan beberapa ponsel 5G yang mendukung N40 atau 5G di pita frekuensi 2,3 GHz akan makin banyak. 

Pita frekuensi 2,3 GHz merupakan salah satu pita frekuensi yang digunakan untuk 5G. Selain 2,3 GHz, operator seluler juga menggelar 5G di pita 1,8 GHz dan 2,1 GHz secara dinamis atau bersamaan dengan 4G. 

Penjualan ponsel 4G, menurutnya, juga masih akan tumbuh pada 2022. Masih banyak wilayah Indonesia yang belum tersedia jaringan 5G. Penurunan penjualan ponsel pada 2022 akan terjadi untuk ponsel yang hanya berteknologi 2G. 

“[Teknologi] 2G mulai meredup karena opertor perlahan mulai hilangkan 2G,” kata Ina. 

Sebelumnya, perusahaan riset IDC mengungkapkan penjualan ponsel pintar dengan fitur 5G di Indonesia mengalami peningkatan hingga dua kali lipat pada kuartal II/2021, dibandingkan dengan kuartal I/2021. 

Jumlah ponsel 5G yang terjual pada kuartal II/2021 mencapai lebih dari 500.000 ponsel. Penetrasi ponsel 5G yang makin kuat menandakan ekosistem 5G di Tanah Air makin matang. 

Pendiri dan pemerhati gawai dari komunitas Gadtorade Lucky Sebastian mengatakan merujuk data firma IDC, secara tahunan pertumbuhan ponsel 5G di Indonesia akan naik dua kali lipat lebih, dari 6,2 persen pada 2021 menjadi 15,8 persen pada 2022.

Sementara itu, secara kuartal II/2021 ke kuartal III/2021, data IDC mengungkapkan ternyata pertumbuhan ponsel 5G naik signifikan, dari 7 persen ke 14 persen.

Berdasarkan data tersebut, Lucky memperkirakan pada kuartal II/2022, pemasaran ponsel 5G bisa naik signifikan dengan 2 digit persentase dibandingkan dengan kuartal II/2021. 

“Apalagi pada kuartal kedua biasanya para vendor akan berlomba-lomba merilis ponsel baru, menyambut pembelian di Hari Raya. Tren pembeliannya meningkat,” kata Lucky. 

Adapun, tantangan yang dapat menghambat peluang pertumbuhan tersebut adalah kelangkaan chipset yang parah, atau pandemi yang menghalangi produksi manufaktur.

Lebih khusus untuk ponsel 5G di pita frekuensi 2,3 GHz, menurut Lucky, cukup sulit. Band N40 5G (2.3 GHz) tidak umum digunakan di dunia. Alhasil, beberapa tipe ponsel 5G yang masuk ke Indonesia tidak mendukung 5G di pita 2,3 GHz. 

Sekadar informasi, pita 2,3 GHz adalah salah satu pita frekuensi yang digunakan untuk menggelar 5G di Indonesia. Telkomsel menjadi satu-satunya operator yang memanfaatkan spektrum ini untuk 5G. 

Dia menambahkan meski tidak populer secara global, dengan melihat jumlah pelanggan Telkomsel yang mencapai 170 juta lebih, kemungkinan besar vendor ponsel pintar akan mengakomodasi. 

“Vendor kemungkinan  akan mengadopsi band 40 ini,” kata Lucky. 

Mengenai ponsel non-5G, kata dia, secara tren dunia, penjualan ponsel 4G mengalami penurunan semenjak mulai masifnya ponsel pintar 5G dipasarkan. 

Harga ponsel 5G yang makin murah, bahkan hingga Rp2 jutaan, mempercepat penurunan penjualan ponsel 4G atau non-5G. Dengan terjangkaunya harga ponsel 5G, maka kebanyakan pelanggan akan beralih ke ponsel 5G. 

“Walau secara jaringan 5G di Indonesia masih sangat sedikit cakupannya,” kata Lucky. 

Lebih lanjut, menurutnya, penurunan penjualan ponsel 4G dan beralih ke 5G akan lebih cepat dibandingkan dengan saat ponsel 3G digantikan oleh ponsel 4G.

“Akselerasi ponsel 5G  jauh lebih cepat, diperkirakan lima kali lebih cepat adopsinya dibandingkan 4G,” kata Lucky.

STRATEGI VENDOR

Dari sisi vendor ponsel, Oppo berencana memperbanyak  ponsel 5G di Indonesia pada tahun ini.

Ponsel 5G Oppo yang pada tahun lalu hanya 40 ponsel dari total ponsel yang beredar. Oppo akan menambah porsinya hingga 50 ponsel pada 2022.

PR Manager OPPO Indonesia Aryo Meidianto mengatakan pada tahun ini Oppo akan menjadikan 5G sebagai landasan pengembangan strategi di Indonesia.

Keseriusan pemerintah dalam mengembangkan 5G menjadi salah satu pertimbangan. Beberapa event berskala internasional seperti MotoGP 2022 dan KTT G20  akan menjadi pembuktian jaringan 5G di Indonesia. 

"[Teknologi] 5G menjadi landasan perkembangan Oppo pada tahun ini," kata Aryo.

Aryo mengatakan seandainya porsi 5G pada tahun lalu adalah 50 persen, pada 2022 jumlah naiknya menjadi 50 persen.

Jenis ponsel yang diluncurkan pada tahun ini adalah 50 persen telah mendukung 5G dan 50 persen hanya berjaringan 4G.

Adapun mengenai pita frekuensi 5G Oppo, kata Aryo, ada di N1 (2,1 GHz) dan N40 (2,3GHz), sesuai yang ada di sini.

Dia menganalogikan seandainya pada tahun ini ada 12 ponsel baru dari Oppo, maka sebanyak 6 ponsel telah mendukung 5G. Rencananya pada kuartal I/2022, Oppo akan meluncurkan 1—2 ponsel 5G baru.

Aryo menuturkan Oppo tidak membuat seluruh ponsel mereka menjadi 5G karena banyak wilayah di Indonesia yang belum tersedia jaringan 5G.

Beberapa kota tier II dan III saat ini belum banyak yang tersedia jaringan 5G. "Mungkin 5G hanya di kota-kota besar," kata Aryo.

Dia mengatakan pada 2021 penjualan ponsel 5G Oppo masih dalam tahap perkenalan. Namun, seiring dengan rasa penasaran masyarakat peminat ponsel 5G makin banyak.

"Kami sampai harus produksi ulang Oppo Reno 5 5G khusus untuk Indonesia," kata Aryo.

Sekadar informasi, pada kuartal III/2021, perusahaan riset IDC menyebut Oppo memiliki market share di atas 22 persen di Indonesia. Oppo menguasai pasar ponsel pintar dengan rentan harga antara US$100—US$300.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Wike Dita Herlinda

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.