Bisnis, JAKARTA — Penurunan produksi gas bumi di sejumlah lapangan minyak dan gas bumi membuat pasokan gas pipa yang disalurkan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. ke industri pengguna di Indonesia bagian barat, termasuk Sumatra bagian tengah, Sumatra bagian selatan, dan Jawa bagian barat menjadi tersendat.
Di sisi lain, pasokan gas di kawasan Indonesia bagian timur bisa dibilang melimpah ruah, bahkan terdapat volume kargo gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) yang belum terkontrak atau uncommitted cargo dari Kilang LNG Tangguh, Papua Barat dan Kilang Bontang, Kalimantan Timur.
Namun, keterbatasan infrastruktur pipa gas saat ini membuat pasokan dari wilayah yang sebenarnya mengalami kelebihan pasokan tidak dapat didistribusikan ke wilayah yang mengalami defisit.
Untuk menyiasati hal tersebut, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya mengatur ulang alokasi gas yang saat ini banyak tersedia di kawasan Indonesia bagian timur guna memenuhi kebutuhan di Indonesia bagian barat.