Bisnis, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperingatkan belum meredanya risiko resesi global, meski sudah ada sinyal perlambatan kenaikan suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed).
Kendati akan naik dengan laju yang lebih rendah, Perry mengatakan salah satu risiko ekonomi global adalah tingkat suku bunga global yang tetap tinggi dan berlangsung lebih lama pada 2023.
Dia memperkirakan, suku bunga The Fed, bank sentral Amerika Serikat (AS), akan mencapai 5 persen untuk merespons lonjakan inflasi di negara itu.
“FFR [Fed Funds Rate] bisa mencapai 5 persen untuk merespons inflasi dan akan tetap tinggi selama 2023,” katanya dalam acara seminar nasional, Rabu (14/12/2022).