Bisnis, JAKARTA - Di tengah pabrikan yang menggencarkan serangan kendaraan listriknya, pasar justru semakin mengkhawatirkan keterjangkauan sarana transportasi ramah lingkungan lantaran inflasi tinggi dan kenaikan harga energi yang cepat.
Ini adalah salah satu temuan kunci dari Studi Mobilitas 2022, yang diterbitkan oleh Continental, Kamis (30/6/2022). Studi yang dilakukan bersama INFAs menyurvei 6.000 warga berusia 18-70 tahun di Jerman, Prancis, Norwegia, AS, Jepang, dan China tentang persyaratan mobilitas pribadi serta perilaku perjalanan dan rekreasi mereka.
Di Jerman, dampak tingkat inflasi yang tinggi dan di atas semua itu, kenaikan harga energi dikhawatirkan akan mengerem transformasi mobilitas. Keberlanjutan, khususnya dalam kaitannya dengan mobil, menjadi semakin relevan bagi mayoritas warga Jerman.
Berdasarkan studi tersebut, hanya 44% responden Jerman mengharapkan masa depan mobilitas menjadi listrik. Namun, bagi sebagian kecil lainnya memandang mobilitas ramah lingkungan sebagai prioritas lantaran harga listrik, bensin, dan solar yang tinggi.