Bisnis, JAKARTA — Besarnya investasi tambahan yang dibutuhkan untuk pemasangan fasilitas penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture and storage/CCS) dalam upaya mendukung target nol emisi karbon di sektor hulu minyak dan gas bumi, memicu terjadinya pembengkakan biaya pengembangan proyek LNG Abadi Blok Masela.
Semula, investasi yang dibutuhkan dalam rencana pengembangan (plan of development/PoD) proyek gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) Abadi Blok Masela yang terletak sekitar 160 kilometer lepas pantai Pulau Yamdena di Laut Arafura dengan kedalaman 400—800 meter itu diperkirakan senilai US$19,8 miliar.
Namun, dalam perjalanannya konsorsium PT Pertamina (Persero) bersama perusahaan migas asal Malaysia, Petroliam Nasional Berhad atau Petronas sebagai mitra baru Inpex Corporation yang akan mengembangkan ladang gas itu diperkirakan harus merogoh kocek lebih dalam lagi.
Baca juga: Problematik Masela Kian Kompleks Tertekan Isu Pengelolaan Karbon