Bisnis, JAKARTA – Bank sentral Eropa, ECB, akhirnya bergabung dengan 80 bank sentral global yang menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi. Pengumuman kenaikan suku bunga ECB menandai berakhirnya era suku bunga negatif di kawasan Benua Biru. Meski begitu, keputusan ECB menaikkan suku bunga dinilai terlalu terlambat. Bahkan, muncul keraguan bahwa langkah ECB itu dapat menghindarkan Eropa dari ancaman resesi dan stagflasi.
Merespons kondisi ekonomi yang terjadi, pada 21 Juli 2022 Dewan Pengelola (Governing Council) European Central Bank (ECB) mengumumkan keputusan untuk menaikkan suku bunga.
“Dewan Pengelola memutuskan untuk menaikkan tiga suku bunga utama ECB sebesar 50 basis poin dan menyetujui Instrumen Perlindungan Transmisi (Transmission Protection Instrument/TPI),” demikian tertulis di situs ecb.europa.eu, dikutip Jumat (22/7/2022).
Dewan Pengelola ECB menilai tepat saatnya untuk mengambil langkah pertama melakukan normalisasi kebijakan. Keputusan itu didasarkan pada penilaian terbaru Dewan Pengelola ECB atas risiko inflasi dan dukungan yang diberikan oleh TPI untuk transmisi kebijakan moneter yang efektif.