Bisnis Angkutan Umum Tersuntik Sentimen Positif Vaksinasi

Pengusaha angkutan umum berharap vaksinasi dapat menghapus stigma negatif terhadap transportasi darat. Sebab, klaster penularan virus corona terbanyak justru terjadi di areal perkantoran, fasilitas ibadah, dan keluarga.

31 Mei 2021 - 08.50
A-
A+
Bisnis Angkutan Umum Tersuntik Sentimen Positif Vaksinasi

Ilustrasi vaksinasi pekerja transportasi./Bisnis

Bisnsi, JAKARTA — Program vaksinasi Covid-19 untuk para pekerja transportasi darat dinilai dapat menjadi momentum kebangkitan industri angkutan umum yang mati suri selama pandemi.

Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ)  Harris Muhammadun mengatakan program vaksinasi Covid-19 untuk pekerja transportasi tersebut dimulai pada pekan terakhir Mei 2021.

Adapun, inisiatornya a.l. DTKJ, DPP Organisasi Angkutan Darat (Organda), dan Ikatan Alumni Ahli Lalu Lintas (IKAAL) bekerja sama dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk., Operator Jak Lingko Kolamas Jaya, Dinas Kesehatan dan Dinas Perhubungan DKI, serta Rumah Sakit Siloam.

“Kami berharap vaksinasi pekerja transportasi menjadi momentum bangkitnya angkutan umum yang telah lama mati suri dihantam pandemi Covid-19,” katanya seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (30/5/2021).

Harris—yang juga menjabat sebagai Ketua IKAAL—menjelaskan sentra vaksinasi akan diprioritaskan kepada pelaku usaha dan para pekerja transportasi darat yang telah mendaftar.

Hal ini sangat memberikan iklim usaha transportasi yang sekian lama tidak bergairah.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP Organda Ateng Haryono menyambut baik program vaksinasi yang sudah lama dinanti tersebut. Dia berharap dengan vaksinasi, pandemi dapat tuntas teratasi.

“Program vaksinasi pemerintah sudah sangat bagus, hasilnya juga sudah terasa. Kalau pekerja kami [di sektor transportasi] dapat vaksin, maka ekonomi bisa bangkit karena transportasi aman. Jangan sampai mudik tahun depan dilarang lagi. Bisa kolaps kami,” sebutnya.

Senada dengan Ateng, Sekretaris Jenderal Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Harya Setyaka Dillon atau yang akrab disapa Koko menyatakan vaksinasi pekerja transportasi adalah syarat mutlak kebangkitan perekonomian.

Dia juga berharap vaksinasi dapat menghapus stigma negatif terhadap angkutan umum.

Sebab, ujarnya, klaster penularan virus corona terbanyak justru terjadi di areal perkantoran, fasilitas ibadah, dan keluarga.

“Transportasi adalah urat nadi perekonomian. Kalau transportasi sudah aman, perekonomian lancar. Semoga inisiatif ini dapat dilakukan di provinsi maupun kota besar lainnya. Dari sekian banyak klaster penularan, tidak satupun terdeteksi di antara pekerja garis depan. Ini karena operator seperti TransJakarta dan MRT sangat ketat menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya.

Sekadar catatan, program vaksinasi pekerja transportasi yang dimulai sejak 25 Mei 2021 menargetkan 300 peserta dari DTKJ dan Kolamas Jaya, salah satu mitra operator JakLingko.

Vaksinasi dibagi ke dalam tiga sesi mulai pukul 8.00—1.00 WIB.

Program ini akan dilanjutkan ke Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Riau, Sumatra Barat, dan Papua, sebagai prioritas provinsi yang memiliki jumlah kasus Covid-19 yang relatif tinggi.

TUAH LOGISTIK

Di sisi lain, angkutan umum  bukanlah satu-satunya subsektor di industri transportasi yang menuai berkah vaksinasi Covid-19.

Pelaku industri logistik sebelumnya juga mengaku diuntungkan dari pelaksanaan program Vaksinasi Nasional, seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap layanan rantai pasok dingin alias cold chain.

Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI) mencatat pelaku industri logistik berpeluang menangkap nilai bisnis hingga Rp16 triliun hingga 2025, didorong oleh kegiatan pendistribusian vaksin Covid-19.

Adapun, per akhir 2019, ARPI mendata kapasitas logistik dengan suhu terkontrol atau temperature-controlled logistics atau TCL untuk industri makanan mencapai sebesar 12,8 juta meter kubik (m3) dan industri farmasi 350.000 m3.

Ketua Umum ARPI Hasanuddin Yasni mengatakan nilai penggunaan TCL untuk industri makanan hingga 2025 ditaksir menembus Rp1.050 triliun, sedangkan untuk industri farmasi akan mencapai Rp450 triliun.

“Nilai bisnis TCL farmasi tahun lalu adalah sekitar Rp5 triliun. Artinya, dalam lima tahun ke depan masih ada sekitar Rp16 triliun peluang yang bisa ditangkap oleh pelaku usaha,” katanya saat dihubungi Bisnis, belum lama ini.

Kendati demikian, Hasanuddin mengatakan peluang tersebut hanya bisa ditangkap jika pelaku industri melakukan sejumlah perbaikan dan peningkatan kualitas produk rantai pendingin dalam negeri saat ini.

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldi Ilham Masita menambahkan dalam 100 tahun ini tidak ada satu industri pun yang memiliki pengalaman distribusi vaksin 426 juta dosis ke ribuan pulau di Tanah Air.

Alhasil, trial and error akan sangat banyak ditemui PT Bio Farma (Persero) dalam hal ini.

“Untuk itu, dukungan pihak swasta yang besar akan sangat membantu, termasuk yang bukan termasuk PBF [pedagang besar farmasi] bisa saling menjalin kerja sama,” katanya.

Zaldi menyebut tantangan selanjutnya adalah peta jalan kegiatan vaksin sendiri, yang akan dimulai pada tahap inti atau masyarakat dengan rentang usia 18—60 tahun.

Belum lagi, tiap negara juga kian ganas dalam berebut vaksin guna memenuhi kebutuhan yang sangat besar tersebut.

Meski demikian, jika kegiatan dan distribusi vaksin Covid-19 ini nantinya berjalan dengan baik, Zaldi mengestimasikan sistem logistik di Indonesia bisa naik kelas dua hingga tiga kali lipat dari sekarang.

Dampak yang akan dirasakan pun akan bersifat jangka panjang untuk kemudahan dan perbaikan logistik ke depan.

“Vaksinasi ini bisa disebut awal dan akhir; yakni akhir dari pandemi Covid-19 dan awal dari tantangan yang lebih besar,” ujarnya.

Lebih lanjut, Zaldi mengusulkan sebaiknya ada keringan yang bisa diberikan pada industri rantai pendingin guna menekan biaya produksi saat ini.

Hal itu dapat dilakukan melalui kebijakan PPn dan PPh pada HS Code produk yang berkaitan dengan rantai pendingin impor.

Hal itu guna menghindari biaya yang lebih mahal sekitar 20%—30% dan lebih memacu produsen dalam negeri dalam menyediakan produk yang sesuai kebutuhan vaksin. (Rahmi Yati/Ipak Ayu Nurcaya) 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.