Bisnis, JAKARTA — Ancaman kenaikan suku bunga acuan yang kian dekat tampaknya bakal segera menyudahi era suku bunga murah perbankan. Hal ini kemungkinan bakal menekan tingkat margin laba perbankan, terutama jika laju penyaluran kredit justru tertahan akibat kenaikan suku bunga.
Selama era suku bunga murah Bank Indonesia, kalangan pelaku industri perbankan cenderung gesit dalam menurunkan bunga simpanan, sedangkan bunga kredit justru turun relatif terbatas dan lambat. Hal ini terjadi lantaran pertumbuhan simpanan cukup tinggi, sedangkan permintaan kredit masih rendah.
Dengan demikian, bank memiliki posisi tawar yang lebih besar untuk menurunkan suku bunga simpanan. Sementara itu, tidak ada desakan untuk menurunkan bunga kredit, lantaran permintaan memang sedang lesu dan risiko sedang tinggi.
Berdasarkan catatan Bisnis, laba yang berhasil dicatatkan oleh 15 bank besar di Tanah Air pada kuartal I/2022 mencapai Rp40 triliun, melesat hingga 49 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.