Bisnis, JAKARTA — Di tengah kian kuatnya tekanan dunia terhadap batu bara yang dianggap sebagai energi kotor dan salah satu penyumbang terbesar emisi karbon, tidak serta merta memadamkan bisnis emas hitam itu.
Permintaan dari pasar domestik dan internasional terhadap batu bara, berdasarkan catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), belakangan bahkan tetap menguat di tengah kampanye transisi energi.
Sepanjang 2023, Kementerian ESDM mencatat produksi batu bara mencapai 775 juta ton atau 112% dari target yang ditetapkan di level 695 juta ton. Adapun, pasar ekspor mengambil bagian sekitar 518 juta ton sepanjang tahun lalu.
Sementara itu, produksi batu bara nasional 2 tahun sebelumnya, yakni 2021 dan 2022 masing-masing berada di angka 614 juta ton dan 687 juta ton. Saat itu, porsi pasar ekspor mengambil bagian sekitar 435 juta ton dan 465 juta ton berurutan.