Bisnis, JAKARTA – Pandemi covid-19 melanda sektor perhotelan di pulau Dewata. Selama hampir 3 tahun, bisnis perhotelan di pulau Bali terpuruk. Pasalnya, dahulu tingkat hunian atau okupansi di Pulau Bali didominasi oleh turis mancanegara.
Namun adanya pandemi covid-19 ini juga membuat adanya kebijakan pembatasan perjalanan sehingga tentu berdampak pada kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik.
Jumlah okupansi kamar hotel di Bali pada tahun 2021 anjlok hingga 83 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan data dari Hotel Investment Strategies, jumlah keterisian kamar di Bali tahun 2021 ada di angka 2.094.170 unit Jumlah tersebut turun 83 persen bila dibandingkan dengan kondisi tahun 2020, di mana jumlah kamar yang ditempati oleh tamu mencapai 3.248.698 unit.
Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan pembukaan gerbang internasional berdampak positif bagi pariwisata Bali. Meski peningkatan jumlah penerbangan belum signifikan, setidaknya membuat industri pariwisata mulai bergerak maju. Tingkat hunian dan hotel kuartal II tahun 2022 ditinjau naik tipis, mengejar kondisi sebelum wabah Covid-19. Didukung dengan beberapa event internasional dan nasional, industri pariwisata kemungkinan akan mendapatkan daya tarik ke depan.