BUKA Ikut Rights Issue BBHI, Saham Keduanya Kompak Menguat

Saham BBHI hari ini melonjak 11,39 persen ke level Rp8.800, sedangkan BUKA melesat 17,92 persen menjadi Rp500.

Rika Anggraeni & Pandu Gumilar

4 Jan 2022 - 15.36
A-
A+
BUKA Ikut Rights Issue BBHI, Saham Keduanya Kompak Menguat

Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Jakarta, Kamis (5/8/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis, JAKARTA — Saham PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) dan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) ditutup menguat signifikan pada perdagangan hari ini, Selasa (4/1), usai pengumuman keikutsertaan BUKA bersama dengan Grup Salim dalam rights issue BBHI.

Saham BBHI hari ini melonjak 11,39 persen ke level Rp8.800, sedangkan BUKA melesat 17,92 persen menjadi Rp500. Adapun, terakhir kali saham BUKA menyentuh level Rp500 adalah ada Jumat (10/12) tahun lalu, sebab setelahnya saham BUKA terus melemah hingga akhir tahun 2021.

Sebagaimana diketahui, BUKA akan menjadi pemegang saham baru dari BBHI setelah melakukan right issue. Emiten teknologi itu akan menyerap saham baru BBHI sebanyak 2,49 miliar.

Dengan begitu, setidaknya Bukalapak akan mengeluarkan dana hingga Rp249,78 miliar untuk aksi korporasi tersebut. Setelah selesai, BUKA akan menggenggam 11,49 persen saham BBHI. Jumlah itu merupakan kedua yang terbesar setelah milik CT Group sebanyak 60,87 persen.

Di sisi lain, investor merespon aksi Bukalapak secara positif dengan berebut membelinya. Tercatat saham Bukalapak ditransaksikan sebanyak 58.334 kali dengan jumlah saham beredar sebanyak 1,28 miliar. Nilai transaksi saham BUKA sepanjang hari ini mencapai Rp628 miliar.

Saham BUKA bergerak di rentang Rp430 hingga Rp515 hari ini.

Kendati demikian, investor asing justru tercatat melakukan penjualan bersih atau net sell saham BUKA senilai Rp18,46 miliar. Asing masih tercatat net buy di pasar regular senilai Rp17,71 miliar, tetapi net sell Rp35,63 miliar di pasar tunai dan negosiasi.

Sementara itu, saham BBHI ditransaksikan sebanyak 11.585 kali hari ini dengan jumlah saham 15,78 juta dan nilai Rp136,52 miliar. Saham BBHI bergerak di rentang Rp8.000 hingga Rp8.925 hari ini. Investor asing juga tercatat melego saham BBHI dengan total net sell Rp6,97 miliar, seluruhnya terjadi di pasar reguler.

Ini merupakan penguatan kedua bagi saham BBHI tahun ini, sebab kemarin pun saham BBHI meningkat cukup tinggi yakni 11,66 persen ke level Rp7.900. Selain itu, saham BBHI tumbuh 128,12 persen selama 3 bulan terakhir dan melesat 5.317,69 persen selama 1 tahun terakhir.


Sebelumnya dalam prospektus yang dirilis perseroan pada Senin (3/1), Allo Bank mengumumkan akan menerbitkan HMETD atau rights issue sebanyak 10,04 miliar saham baru dengan nominal Rp100 per saham.

Perseroan telah menetapkan harga pelaksanaan rights issue senilai Rp478 per saham. Dengan demikian, Allo Bank berpotensi mendapatkan dana Rp4,8 triliun melalui aksi ini.

Adapun, PT Mega Corpora (MC) selaku pemegang saham utama Allo Bank dengan kepemilikan 90 persen telah menyatakan hanya akan mengambil bagian dan melaksanakan sekitar 30 persen dari seluruh HMETD yang menjadi haknya. Dana yang disiapkan oleh MC untuk melaksanakan sebagian haknya ini senilai Rp1,3 triliun.

Sisa hak HMETD yang tidak diambil oleh MC, dialihkan kepada Bukalapak sebanyak 2,49 miliar saham, lalu Abadi Investment Pte.Ltd sebanyak 1,52 miliar saham, dan entitas Grup Salim PT Indolife Investama Perkasa sebanyak 1,30 saham.

Selain itu, ada juga H Holdings Inc. sebanyak 448,74 juta saham, Trusty Cars Pte. Ltd sebanyak 150 juta saham, dan PT CT Corpora sebanyak 408,31 juta saham.

Allo Bank menjadwalkan tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD (cum-right) di pasar reguler dan pasar negosiasi jatuh pada 7 Januari 2022. Sedangkan, di pasar tunai jatuh pada 11 Januari 2022.

Lalu, tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD (ex-right) di pasar reguler dan pasar negosiasi dijadwalkan pada 10 Januari 2022. Adapun, 12 Januari 2022 menjadi ex-right di pasar tunai.

Dengan demikian, Allo Bank menjadwalkan HMETD ini diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dilaksanakan selama 5 hari kerja mulai 13 Januari 2022 sampai dengan 19 Januari 2022. Artinya, HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.