BUMN Dianakemaskan Hambat Perekonomian

Menurut OECD, hal ini membuat perusahaan Indonesia menjadi kurang produktif dan inovatif termasuk menjadi penyebab tidak masuknya perusahaan Indonesia ke rantai pasok global.

Redaksi

5 Okt 2023 - 19.47
A-
A+
BUMN Dianakemaskan Hambat Perekonomian

Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti rapat kerja (raker) dengan komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (25/1/2022)./Bisnis-Suselo Jati

Bisnis, JAKARTA - Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic Cooperation and Development/OECD) baru saja merilis laporan terbaru terkait reformasi ekonomi demi pertumbuhan. Menariknya, OECD menyebut pengkhususan perlakuan pemerintah bagi BUMN menjadi hambatan terhadap investasi dan produktivitas.

Dalam laporan Economic Policy Reforms 2023: Going for Growth dari OECD, disebutkan penunjukan langsung terhadap BUMN terhadap sejumlah proyek pemerintah memberikan hambatan investasi dan produktivitas sektor swasta.

Menurut OECD, hal ini membuat perusahaan Indonesia menjadi kurang produktif dan inovatif termasuk menjadi penyebab tidak masuknya perusahaan Indonesia ke rantai pasok global.

"Hambatan terhadap investasi dan produktivitas sektor swasta, termasuk pengecualian persaingan usaha bagi Badan Usaha Milik Negara, jauh lebih parah dibandingkan negara-negara sejenis, sehingga menjadikan perusahaan-perusahaan Indonesia kurang produktif, kurang inovatif, dan kurang terintegrasi ke dalam rantai nilai global," ungkap lembaga dunia yang berbasis di Prancis itu dalam laporan, dikutip Kamis (5/10/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Rinaldi Azka
Anda belum memiliki akses untuk melihat konten

Untuk melanjutkannya, silahkan login terlebih dahulu

BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.