Free

Cacar Monyet Sudah Masuk Jakarta! Begini Cara Cegah Penularannya

Kewaspadaan perlu ditingkatkan setelah satu kasus infeksi virus cacar monyet terdeteksi di Jakarta. Sebelumnya, Kemenkes menangani 23 kasus suspek, selanjutnya 22 dari semua suspek tersebut dinyatakan bukan cacar monyet.

Saeno

20 Agt 2022 - 20.09
A-
A+
Cacar Monyet Sudah Masuk Jakarta! Begini Cara Cegah Penularannya

Gejala cacar monyet di antaranya berupa benjolan berisi air ataupun nanah pada seluruh tubuh./Antara

Bisnis, JAKARTA – Setelah hampir dua tahun didera virus Covid-19, Indonesia kini harus siap menghadapi serangan cacar monyet. Kewaspadaan perlu ditingkatkan setelah satu kasus infeksi virus cacar monyet terdeteksi di Jakarta. Sebelumnya, Kemenkes  menangani 23 kasus suspek, selanjutnya 22 dari semua suspek tersebut dinyatakan bukan cacar monyet.

Dikutip dari laman b2p2vrp.litbang.kemkes, virus cacar monyet dapat menular ketika seseorang bersentuhan dengan virus dari hewan yang terinfeksi, orang yang terinfeksi, atau bahan yang terkontaminasi virus. 

Virus cacar monyet juga dapat melewati plasenta dari ibu hamil ke janin. Virus cacar monyet dapat menyebar dari hewan ke manusia melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, ketika menangani atau memproses hewan buruan, atau melalui penggunaan produk yang terbuat dari hewan yang terinfeksi. 

Selain itu, virus cacar monyet dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka pada orang yang terinfeksi atau dengan bahan yang telah menyentuh cairan atau luka tubuh, seperti pakaian atau linen.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memastikan virus cacar monyet (monkeypox) sudah masuk ke Indonesia dan sejauh ini ditemukan satu kasus positif. 

 “Sudah ada 23 kasus [suspek] yang kami tangani dan dari 23 kasus di antaranya 22 telah disingkirkan [dinyatakan bukan cacar monyet], karena setelah melalui berbagai proses PCR-nya negatif. Dan hari ini ada satu pasien terkonfirmasi dari DKI Jakarta, laki-laki berumur 27 tahun,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Mohammad Syahril melalui konferensi pers virtual, Sabtu (20/8/2022). 

Cacar monyet bisa ditularkan dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan luka infeksi, koreng, atau cairan tubuh penderita. Penyakit ini juga dapat menyebar melalui droplet pernapasan ketika seseorang melakukan kontak dengan penderita secara berkepanjangan. 

Monyet Bukan Reservoir Utama

Berbagai spesies hewan diidentifikasi rentan terinfeksi virus cacar monyet. Namun, masih ada ketidakpastian tentang sejarah alami virus ini. Juga diketahui reservoir spesifik cacar monyet dan masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut. 

Walaupun bernama cacar monyet, monyet bukanlah reservoir utama. 

BACA JUGA: Darurat Global Cacar Monyet, Monkeypox Tidak Berasal dari Monyet

Gejala dan Tanda Cacar Monyet

Pada manusia, gejala cacar monyet mirip dengan gejala cacar air, tapi lebih ringan. Gejala dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan. Berbeda dengan gejala cacar air, cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati). 

Masa inkubasi cacar monyet berkisar dari 6 hingga 13 hari, dapat pula 5 hingga 21 hari. 

Secara terperinci berikut gejala dan tanda cacar monyet: 

-Sakit kepala

-Demam akut >38,5 derajat Celcius 

-Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening) 

- Nyeri otot/Myalgia 

- Sakit punggung 

- Asthenia (kelemahan tubuh) 

- Lesi cacar (benjolan berisi air ataupun nanah pada seluruh tubuh) 

- Dalam 1 sampai 3 hari (kadang-kadang lebih lama) setelah munculnya demam, penderita akan mengalami ruam, sering dimulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian lain dari tubuh

- Penyakit ini biasanya berlangsung selama 2−4 minggu.

 Bisa Menyerang Siapa Saja

Kemenkes RI memastikan bahwa virus cacar monyet (monkeypox) tidak hanya menyerang suatu kelompok tertentu. Virus ini bisa menular dan menyerang siapa saja. “Sekali lagi. Cacar monyet tidak menyerang kelompok-kelompok tertentu. Tidak ada seperti itu, menyerang kelompok pun karena adanya kontak erat sehingga agar tidak ada kesalahpahaman terkait penularan virus,” kata Mohammad Syahril. 

Virus cacar monyet berpotensi menular dengan risiko tinggi terhadap orang yang melakukan kontak erat terhadap pasien penderita. 

“Kami tidak ingin membuat suatu kesalahpahaman bahwa penemuan kasus ini pengumuman WHO benar agar kita semua lebih waspada terhadap virus cacar monyet. Semoga tidak bertambah, sebab kita sekarang sudah memiliki sistem dari deteksi hingga penanganan. Adapun, peran masyarakat adalah menjaga prokes dan menjaga kontak erat,” ujarnya. 

Sejak dideteksi di negara non-endemik pada Mei 2022, penyakit ini kerap dikaitkan dengan komunitas homoseksual. Sebagian besar kasus memang menimpa kelompok gay. 

BACA JUGA: Secara Global Tercatat Lebih 3.200 Kasus Cacar Monyet

Sejak 6 Mei 2022, WHO sudah mengumumkan tentang virus ini. Inggris merupakan negara yang pertama kali melaporkan kasus virus cacar monyet. WHO meminta seluruh negara untuk waspada. 

WHO mentapkan cacar monyet sebagai kedaruratan kesehatan global pada 23 Juli 2022. 

Hal itu dilakukan karena sudah ada 86 negara yang melaporkan total 39.708 kasus konfirmasi, dengan kematian sekitar 400 orang. Di Afrika, cacar monyet terbukti menyebabkan kematian pada 1 dari 10 orang yang terinfeksi.

“Kami ingin menginformasikan bahwa di Indonesia telah dilakukan berbagai upaya kewaspadaan edukasi, sosialisasi, kesiapan di pintu masuk negara, dan fasilitas pelayanan kesehatan baik di penanganan awal, deteksi, hingga pengobatan apabila adanya pasien cacar monyet,” ujar Mohammad Syahril.
 

Cara Mencegah Infeksi Cacar Monyet

Meski bisa menyerang siapa saja, infeksi virus cacar monyet bisa dihindari dengan sejumlah langkah berikut.

1. Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus (termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet terjadi).

2. Hindari kontak dengan bahan apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit. 

3. Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi. 

4. Lakukan cuci tangan yang baik dan benar setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi. 

5. Gunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien yang terinfeksi 

6. Memasak daging dengan benar dan matang.

 

 (Akbar Evandio)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Saeno

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.