Bisnis, JAKARTA – Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung ditarget beroperasi pada Juni 2023. Di tengah tenggat operasi kereta cepat yang kian dekat, PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) menyuntikkan tambahan modal. Hal itu sekaligus meningkatkan kepemilikan saham WIKA di Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) menjadi 39,11 persen.
Sebelumnya, Kementerian BUMN mengajukan penyaluran penyertaan modal negara (PMN) untuk PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebesar Rp3,2 triliun. Pengajuan PMN tersebut dimaksudkan untuk memenuhi setoran modal ekuitas KCIC. Namun, Komisi VI DPR RI masih berhitung untuk memuluskan permintaan PMN tersebut.
PMN diharapkan untuk menambah cashflow proyek yang habis November ini. Cashflow KCIC juga menjadi prasyarat untuk menarik pinjaman baru ke China Development Bank (CDB) guna pembiayaan cost overrun atau pembengkakan biaya Proyek Kereta Cepat.
PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) menguasai 60 persen saham PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). PT Kereta Cepat Indonesia China sendiri adalah pelaksana proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung (KCJB).