Bisnis, JAKARTA - Amerika Serikat, melalui Inflation Reduction Act (IRA) 2022, menyediakan subsidi besar-besaran bagi kendaraan listrik sekaligus memaksa produsen baterai membangun basis produksinya di Negeri Paman Sam. China bersiasat memanfaatkan celah untuk menangkap peluang.
China merupakan negara produsen baterai kendaraan listrik yang mendominasi pasokan dunia. Seperti SNE Research, dua pabrik baterainya, yakni CALT dan BYD, menguasai 52,5 persen pasar baterai mobil listrik sepanjang paruh pertama 2023.
Ini belum termasuk pabrikan yang masuk 10 besar dunia, seperti EVE Battery, Gotion, dan Sunwoda. Sepanjang paruh pertama 2023, ketiga pabrik baterai mobil listrik tersebut mengontribusi 5,8 persen pasar dunia, naik dari penguasaan pasar pada periode yang sama tahun sebelumnya di angka 5,6 persen.
Dengan demikian, pangsa pasar baterai dari lima pabrik China tersebut mendominasi pasar hingga 58,3 persen, membesar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya di angka 52,6 persen.