China Segera Naikkan Pajak Properti, Demi Kewajaran Bagi Kue

Pemerintah China bakal segera menerapkan kebijakan perpajakan yang baru yang dimaksudkan untuk "membagi kue secara wajar". Kebijakan itu diprediksi menekan developer karena penjualan akan menyusut.

M. Syahran W. Lubis

25 Okt 2021 - 20.12
A-
A+
China Segera Naikkan Pajak Properti, Demi Kewajaran Bagi Kue

Properti di Shenzhen, kota bisnis China./Bloomberg

Bisnis, JAKARTA – China akan "memperkuat penyesuaian" dalam pengumpulan pajak untuk meningkatkan pendapatan dan mereformasi distribusi pendapatan negara, tetapi dengan cara yang tepat sasaran dan akurat, sebagai bagian dari upaya mencapai "kemakmuran bersama" jangka panjang, kata kantor berita pemerintah Xinhua yang dikuti The Business Times pada Senin (25/10/2021).

Pemerintah China bertujuan "membagi kue secara wajar" dengan menyesuaikan pendapatan berpenghasilan tinggi dan meningkatkan pendapatan kelompok berpenghasilan rendah, tulis Xinhua dalam bagian tanya jawab tentang ekonomi China.

Idenya adalah untuk membentuk struktur distribusi pendapatan "berbentuk zaitun" dengan bagian tengah yang besar dan dua ujung yang kecil, kata Xinhua.

Akan tetapi, kebijakan perpajakan China tidak boleh disalahartikan sebagai "merampok orang kaya untuk membantu orang miskin," kata Xinhua yang telah mewawancarai "departemen terkait" dan "orang-orang berwibawa".

"Kemakmuran bersama" adalah kebijakan yang didorong Presiden Xi Jinping untuk mempersempit kesenjangan antara kaya dan miskin.

Dalam sebuah esai di jurnal Partai Komunis Qiushi yang diterbitkan Xinhua bulan ini, Xi mendesak China untuk "dengan kuat dan mantap memajukan" undang-undang untuk pajak properti.

Menerapkan pajak properti akan menjadi salah satu perubahan paling besar pada kebijakan real estat China dalam satu generasi dengan dampak yang luas.

Pajak seperti itu terlihat menghalangi pembelian spekulatif dan mendinginkan harga rumah yang telah melonjak lebih dari 2.000 persen sejak privatisasi pasar perumahan pada 1990-an dan menciptakan krisis keterjangkauan.

Pajak juga akan “mencubit” pemilik beberapa rumah yang relatif kaya yang propertinya tidak dikenai pajak selama bertahun-tahun.

Pada Sabtu (23/10/2021), badan pembuat keputusan tertinggi parlemen China mengatakan akan meluncurkan pajak percontohan real estat di beberapa daerah.

"Pengumuman itu datang lebih cepat dari yang diperkirakan, dan menegaskan pandangan lama kami bahwa China bertekad untuk membentuk kembali pasar propertinya," kata Betty Wang, ekonom senior China di ANZ Research.

Pajak akan menaikkan biaya memiliki aset real estat, berpotensi memperlambat tingkat pembelian investor atas proyek properti yang ada, sehingga menekan arus kas pengembang di lingkungan pembiayaan yang sudah ketat di China.

Saham perusahaan real estat jatuh lebih dari 3% pada Senin ini, dibandingkan dengan penurunan 0,24% pada indeks blue-chip CSI300 yang lebih luas.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Syahran Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.