Bisnis, JAKARTA – Gejolak harga mata uang kripto atau cryptocurrency terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Rontoknya pasar kripto dikaitkan dengan kekhawatiran Federal Reserve akan menerapkan kebijakan moneter yang lebih ketat. Kekhawatiran itu lantas mendorong aksi jual yang begitu tajam terhadap aset kripto.
Selain itu, faktor ketidakpastian regulasi cryptocurrency di Rusia turut menjadi sentimen negatif. Meski kemudian muncul bantahan dari Kementerian Keuangan Rusia terkait wacana pelarangan cryptocurrency oleh Bank Sentral Negara tersebut.
Di luar itu, belakangan International Monetary Fund (IMF) mendesak El Savador untuk menghapus bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Dilansir CNBC, Rabu (26/1/2022), para direktur IMF menekankan adanya risiko terkait penggunaan bitcoin dengan stabilitas keuangan, integritas keuangan, dan perlindungan konsumen, juga kewajiban kontigen fiskal terkait.
Kondisi yang terjadi memunculkan persepsi negatif atas mata uang digital tersebut. Lantas, akankah anjloknya kripto menyebabkan kondisi yang lebih parah bagi sistem keuangan?