Bisnis, JAKARTA — Pemerintah telah menetapkan alokasi biodiesel untuk mendukung implementasi B35 pada 2023 sebesar 13,15 juta kiloliter (KL), atau meningkat sekitar 19 persen dibandingkan dengan alokasi 2022 sebesar 11,02 juta KL.
Dikutip dari keterangan resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), peningkatan alokasi biodiesel 2023 menjadi 13,15 juta KL tersebut mengacu pada proyeksi penyaluran Biosolar 2022 sebesar 36,47 juta KL, serta asumsi pertumbuhan permintaan sebesar 3 persen. Penjualan Biosolar pada tahun depan untuk kebutuhan di dalam negeri diperkirakan akan mencapai angka 37,56 juta KL.
Baca juga: Fakta Kebijakan Pemakaian Biodiesel B35 dan Asa Industri Sawit
Adapun, Kementerian ESDM menetapkan alokasi Biodiesel untuk tahun depan melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 208.K/EK.05/DJE/2022 tanggal 28 Desember 2022 tentang perubahan atas Kepmen ESDM Nomor 205.K/EK.05/DJE/2022 tentang Penetapan Badan Usaha Bahan Bakar Minyak dan Badan Usaha Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel serta Alokasi Besaran Volume untuk Pencampuran Bahan Bakar Minyak (BBM) Jenis Minyak Solar Periode Januari—Desember 2023.