Bisnis, JAKARTA— Aset industri asuransi menjadi kunci penting bagi keberlangsungan perusahaan, karena butuh cukup aset untuk memenuhi kewajiban finansialnya. Kenaikan catatan aset yang dimiliki Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 dapat menjadi angin segar untuk penyelesaian klaim gagal bayar selama bertahun-tahun.
Aset ini dapat digunakan untuk menutupi kewajiban perusahaan asuransi, termasuk pembayaran klaim kepada klien yang terdaftar dalam polisnya. Aset juga digunakan untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan asuransi melalui investasi yang dilakukan dengan aset tersebut.
AJB Bumiputera 1912 menerbitkan laporan keuangan II/2022 yang belum diaudit. Dalam laporan keuangan teranyar tersebut yang dikutip Rabu (28/12/2022), AJB Bumiputera mencatatkan aset yang dimiliki sebesar Rp9,78 triliun, atau naik tipis dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp9,75 triliun.
Meskipun memiliki aset jumbo, laporan keuangan AJB Bumiputera juga menunjukkan beban besar yang belum dibayar. Tercatat perusahaan memiliki utang premi yang belum dibayar sebesar Rp13,61 triliun. Dari jumlah utang tersebut, sebesar Rp13,1 triliun merupakan utang klaim.