Bisnis, JAKARTA - Dampak ikutan kenaikan harga BBM diprediksi akan menambah cepat laju inflasi. Di sektor transportasi, kenaikan tarif ojek online yang mengiringi kenaikan harga BBM diperkirakan ikut memicu inflasi hingga 2 persen. Kenaikan tarif ojol juga diperkirakan bisa berdampak pada berkurangnya produk domestik bruto (PDB) hingga pertambahan jumlah penduduk miskin.
Kenaikan harga BBM cenderung mendorong inflasi karena berdampak ke naiknya harga berbagai kebutuhan. Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), kenaikan harga BBM pada 2005 mendorong inflasi hingga 17 persen. Sementara itu, kenaikan harga BBM pada 2013 mendorong inflasi ke 8,38 persen, sedangkan kenaikan harga BBM pada 2014 mendorong inflasi menjadi 8,36 persen.
Dari berbagai faktor yang bisa mendorong inflasi, penyesuaian tarif transportasi menjadi penyumbang inflasi tertinggi kedua setelah makanan, minuman dan tembakau. Kenaikan harga BBM cenderung mendorong inflasi karena berdampak ke naiknya harga berbagai kebutuhan.
Kenaikan tarif ojek online (ojol) yang berlaku mulai Minggu (11/9/2022) dinilai akan memberikan tekanan yang lebih besar pada tingkat inflasi dan daya beli masyarakat.