Bisnis, JAKARTA — Dampak kelangkaan ban untuk alat berat di sektor pertambangan yang terjadi sejak Januari 2023 kian serius karena berpotensi menggerus produksi dan ekspor batu bara nasional.
Tak tanggung-tanggung, Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) bahkan memproyeksikan produksi batu bara nasional akan mengalami penurunan hingga 80 persen jika kendala pasokan ban untuk alat berat yang digunakan dalam kegiatan pertambangan berlanjut sampai akhir tahun ini.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh lintas asosiasi pertambangan batu bara, kelangkaan ban alat berat itu terjadi karena para importir ban tak kunjung mendapatkan persetujuan impor (PI) dari Kementerian Perdagangan.
Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan PI tersebut adalah terbitnya Neraca Komoditas (NK) oleh Kementerian Perindustrian. Akibatnya, stok ban yang digunakan untuk penambangan kian menipis bahkan sudah ada beberapa alat berat yang tidak dapat beroperasi lagi.