Bisnis, JAKARTA - Importir Indonesia merogoh kantong hingga triliunan per tahun untuk memasok bawang putih ke Tanah Air. Setidaknya dana sekitar Rp36,25 triliun keluar dari Indonesia sejak 2019 demi memasok komoditas hortikultura tersebut.
Meski menjadi negara agraris, Indonesia rupanya tak mampu memenuhi kebutuhan bawang putih melalui pertanian di dalam negeri. Alhasil, konsumsi masyarakat harus dipenuhi lewat kebijakan impor.
Sebagai gambaran, kebutuhan konsumsi bawang putih nasional pada 2023 menurut Kementerian Pertanian sebesar 560.000 ton. Jumlah ini cukup timpang bila dibandingkan dengan produksi dalam negeri yang hanya 45.000 ton pada 2021.
Produksi bawang putih domestik tertinggi tercatat pada 2019 sebesar 88.000 ton. Kemudian turun menjadi 81.000 ton setahun kemudian. Sementara itu, sepanjang 2021 - 2017, produksi bawang putih dari petani lokal hanya berada di kisaran 15.000 ton - 21.000 ton.