Bisnis, DENPASAR — Secara umum produksi garam di Bali masih sulit bersaing dengan pasokan dari luar daerah.
Produk garam tradisional lokal asal Desa Les Kabupaten Karangasem misalnya, masih terdesak oleh garam dari luar seperti asal Pulau Jawa.
Rendahnya daya saing tersebut membuat usaha mikro kecil menengah (UMKM) tersebut sulit untuk berkembang sehingga perlu mendapatkan perhatian.
Ni Putu Somayanti, petani garam tradisional di Desa Les, mengatakan pasar garam di Kota Denpasar didominasioleh garam dari Jawa karena harga yang lebih murah dan kualitas yang berbeda.