Bisnis, JAKARTA — Industri perbankan diperkirakan menghadapi sederet tantangan pada 2023, mulai dari kenaikan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia hingga bayang-bayang resesi global. Di tengah kondisi ini, sejauh mana bank mampu bertahan menghadapi tekanan?
Tantangan pertama hadir melalui kenaikan suku bunga acuan atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). Sepanjang Agustus – Oktober 2022, Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 1,25 persen menjadi 4,75 persen.
Menurut Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, kenaikan suku bunga acuan menjadi tekanan bagi perbankan untuk segera menaikkan suku bunga simpanan.
Meski sebagian bank masih memiliki likuiditas yang cukup tebal, ada risiko beberapa deposan kakap bergeser mencari bank lain yang menawarkan bunga di atas inflasi. Oleh karena itu, mereka harus tetap mempertimbangkan opsi menaikkan suku bunga untuk menjaga nasabah penabung.