Bisnis, JAKARTA— Komoditas emas membutuhkan lebih banyak penurunan suku bunga untuk harga yang lebih agresif dan melanjutkan reli. Kali ini, peluang penguatan terdorong oleh ekspektasi pelonggaran pengetatan moneter Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed dan data baru ekonomi China.
Sejumlah analis juga menilai emas dapat mencoba mencapai rekor tertinggi, mengingat kekhawatiran ekonomi yang terus menerus muncul, termasuk potensi gagal bayar jika plafon utang AS tidak dinaikkan.
Tim Analis Monex Investindo Futures menilai harga emas akan bergerak naik di tengah outlook melemahnya dolar AS yang dipicu spekulasi The Fed akan menjeda siklus kenaikan suku bunga. Komoditas logam mulia juga terdorong permintaan aset safe haven di balik ketidakpastian isu plafon utang AS.
“Emas berpeluang dibeli selama bergerak di atas level support di US$2.025 per troy ounce, karena berpotensi bergerak naik membidik resistance terdekat di US$2.038 per troy ounce,” tulis Monex, Kamis (11/5/2023).