Bisnis, JAKARTA — Keinginan kuat pemerintah agar PT Pertamina (Persero) ikut andil dalam proyek gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) Lapangan Abadi di Blok Masela, Laut Arafuru, Maluku tak surut sedikitpun, meskipun sejumlah pihak menilai hal itu terlalu berisiko bagi perseroan.
Kendati potensi gas di Blok Masela diyakini sangat besar dan dapat menjadi andalan utama untuk menggantikan lapangan gas tua, tetapi proyek LNG Lapangan Abadi itu belum berproduksi.
Apalagi, butuh biaya investasi besar untuk ikut berpartisipasi mengambil alih hak partisipasi (participating interest/PI) 35 persen saham yang akan dilepas Shell Upstream Overseas Ltd. (Shell). Setidaknya, Pertamina harus menyiapkan uang kompensasi sekitar US$2 miliar untuk membeli hak partisipasi Shell di Blok Masela.