Bisnis, JAKARTA — Penyaluran kredit industri perbankan ke sektor pertambangan tetap tinggi sepanjang 2023 lalu, termasuk ke sektor tambang energi fosil, kendati kalangan perbankan selama ini terlihat gencar mengkampanyekan pembiayaan hijau.
Hal ini tecermin dari Laporan Surveillance Perbankan Indonesia dari OJK yang mencatat penyaluran kredit untuk industri pertambangan dan penggalian meningkat 22,66% secara tahunan menjadi Rp270,01 triliun per September 2023.
Dengan tingkat pertumbuhan tersebut, penyaluran kredit ke sektor pertambangan ini masih menjadi salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi.
OJK menjelaskan bahwa pertumbuhan di sektor ini didorong oleh subsector pertambangan batubara serta pertambangan logam dan bijih timah yang tumbuh tinggi, masing-masing 39,43% dan 22,66% secara tahunan atau year-on-year (YoY).