Di Balik Laju Kencang Pemulihan Wuling

Di tengah pasar mobil yang belum kembali ke level sebelum pandami Covid-19, Wuling melaju kencang dalam proses pemulihan. Salah satunya berkat gimmick PPnBM ditanggung pabrikan.

Moh. Fatkhul Maskur

29 Okt 2021 - 19.29
A-
A+
Di Balik Laju Kencang Pemulihan Wuling

Dealer Wuling. - Foto BisnisIndonesia

Bisnis, JAKARTA — Di tengah pasar mobil yang belum kembali ke level sebelum pandami Covid-19, Wuling melaju kencang dalam proses pemulihan. Salah satunya berkat gimmick PPnBM ditanggung pabrikan.

Berdasarkan data Gaikindo, Wuling berhasil mencatatkan performa sepanjang 9 bulan pertama tahun ini di atas capaian pada periode yang sama pada 2019 atau periode sebelum pandemi Covid-19.

Kinerja gemilang Wuling ini mencakup produksi, wholesales atau pengiriman dari pabrik ke dealer, maupun penjualan ritel. Pada periode Januari-September 2021, produksi Wuling tercatat 17.936 unit (+10%), wholesales 16.840 unit (+22%), adapun penjualan ritel 15.383 unit (+5%).

 

Pada saat yang sama, pasar otomotif Indonesia belum juga bisa disebut pulih alias masih menuju level sebelum pandemi Covid-19, meski pemerintah telah menebarkan insentif berupa diskon PPnBM untuk model-model tertentu.

Tercatat sebanyak 23 model mendapatkan fasilitas diskon PPnBM oleh pemerintah, mencakup Toyota (6 model), Daihatsu (5 model), Mitsubishi (2 model), Nissan (1 model), Honda (6 model), Suzuki (2 model), dan Wuling (1 model).

Dari sisi produksi, kinerja industri otomotif baru mencapai 83% dari level performa pada 2019. Produksi sepanjang Januari-September 2019 baru mencapai 794.454 unit. 

 

Sementara itu, performa wholesale juga masih berada di level 83% (627.537 unit). Kinerja penjualan ritel lebih parah, karena baru 79% (600.344 unit) dibandingkan dengan angka pada periode yang sama 2019.

Dampaknya, Wuling berhasil memperkuat posisinya di industri otomotif Indonesia, baik dari produksi, wholesale, dan penguasaan pangsa ritel. Sepanjang 9 bulan pertama tahun ini, Wuling menguasai pangsa pasar ritel 2,60%, meningkat dari posisi sebelum pandemi di level 2,0%.

Padahal, Wuling sebelumnya termasuk merek yang menderita dampak pandemi paling parah. Hal ini melihat kontribusi produksi maupun wholesale yang merosot tajam. Pangsa penjualan ritelnya pun sempat anjlok ke level 1,6%.

Media Relations PT SGMW Motor Indonesia (Wuling) Brian Gomgom mengungkapkan sejumlah faktor yang membuat kinerja Wuling berhasil melampaui capaian sebelum pandemi Covid-19.

"Jadi memang sekarang secara over all ekonomi sudah lebih baik. Kami berharap tren penjualan ini bisa bertahan hingga akhir tahun," katanya, Kamis (28/10/2021).

Dia menuturkan pemerintah sudah cukup baik dalam mengendalikan pandemi. Hal ini membuat roda perekonomian kembali membaik dan meningkatkan minat beli masyarakat.

"Di samping itu, Wuling juga punya program insentif sendiri yakni gratis PPnBM bagi pelanggan Wuling Almaz, Wuling Almaz RS, dan Wuling Confero S. Itu ditanggung Wuling," katanya.

Di luar itu, perseroan juga akan terus melakukan ekspansi outlet untuk menjangkau lebih banyak pelanggan, khususnya untuk memberikan sosialisasi terhadap produk mobil listrik yang ramah lingkungan.

"Sejauh ini sudah ada 128 outlet. Sampai akhir tahun tentu akan kami tambah lagi. Kami sudah punya strateginya," katanya.

Akankah performa Wuling akan terus berakselerasi? Masih ada waktu 3 bulan lagi bagi merek mobil China itu untuk membuktikan performa laju lebih kencang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Fatkhul Maskur

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.