Bisnis, JAKARTA—Mitsubishi Motors telah mengambil langkah maju dengan memproduksi lokal mobil listrik niaga angkutan barang. Namun, Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) justru memilih elektrifikasi melalui jalur konversi armada.
Ketua Umum ALI Mahendra Rianto mengatakan institusinya mengusulkan adanya kendaraan niaga pengiriman barang melalui bentuk konversi dibandingkan dengan battery electric vehicle (BEV) baru.
“Kami sedang berdiskusi dengan Kementerian Perhubungan agar usaha logistik diizinkan untuk konversi dari diesel ke listrik. Jadi, ambil sasis diganti dengan sparepart untuk listrik,” katanya kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.
Alasannya, harga yang ditawarkan untuk mobil niaga berbasis baterai atau BEV baru terbilang lebih mahal dibandingkan dengan listrik hasil konversi dari konvensional.