Bisnis, JAKARTA – “Nyebelin!” Kalau boleh memaki mungkin kalimat ringkas itu, atau makian lainnya, akan dilontarkan mereka yang berharap perhelatan G20 di Indonesia berjalan lancar tanpa gangguan perang. Namun, apa daya, konflik Rusia-Ukraina di Eropa Timur telah menggelinding jadi bola salju besar yang mengganggu persiapan KTT G20 di Bali.
Bola salju raksasa itu membawa "hawa boikot", mengancam lancarnya penyelenggaraan KTT G20 di era Presidensi Indonesia. Ancaman boikot menyeruak seiring invasi Rusia ke Ukraina. Beredarnya foto jenazah warga sipil di Bucha, Ukraina, yang diduga korban tindakan brutal tentara Rusia kian memperkuat gema yang menuntut Negeri Beruang Merah itu dijatuhi sanksi lebih berat.
Sanksi itu tidak hanya berupakan hukuman ekonomi, lebih dari itu muncul tuntutan agar Rusia diasingkan dari berbagai kegiatan multilateral. Tak selang lama setelah beredarnya foto jenazah warga sipil di Ukraina langsung muncul kampanye untuk menyingkirkan Rusia dari Komisi HAM PBB.
Tak hanya itu, kegiatan G20 yang berlangsung di Indonesia pun kini dibayangi boikot oleh negara barat. Tuntutan mereka satu: jangan libatkan Rusia.