Bisnis, PURWAKARTA – Meski hanya wilayah kecil di Jawa Barat, Purwakarta memiliki 80.000 pelaku usaha. Sebanyak 60.000 di antaranya sudah terverifikasi. Untuk mendorong kemudahan bertransaksi, terutama di masa pandemi, mereka difasilitas oleh kehadiran webdesaku dan QRIS.
Kabupaten Purwakarta adalah wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Beberapa waktu lalu, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menyampaikan dari 60.000 pelaku usaha yang ada di wilayahnya, sekitar 40.000 merupakan UMKM yang sudah mendapatkan stimulan dari pemerintah.
Di masa pandemi ini, pihaknya mendorong supaya para pelaku usaha ini bisa turut berakselerasi dalam kemudahan bertransaksi.
“Saat ini, digitalisasi sudah menjadi gaya hidup masyarakat. Makanya, saat ini terus berupaya mendorong supaya para pelaku usaha bisa turut berakselerasi. Kami sangat mengapresiasi terobosan Bank Indonesia dalam mengakselerasi digitalisasi perbankan melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk kemudahan bertransaksi,” ujar Anne, Minggu (7/11/2021).
Menurut Anne, dengan banyaknya pelaku usaha di Purwakarta, potensi penggunaan QRIS juga sangat besar. Dia mengapresiasi program tersebut karena layanan ini bukan hanya turut membantu perekonomian. Lebih dari itu, bisa turut memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“QRIS bisa memberikan kemudahan dan rasa aman dalam dunia usaha. Karena, masyarakat bertransaksi touchless (tanpa bersentuhan). Dengan metode QRIS ini, masyarakat tak perlu khawatir lagi apabila dompet tertinggal. Karena, cukup dengan memanfaatkan gawai, itu sudah bisa bertransaksi,” jelas Anne.
Selain kemudahan untuk transaksi, lanjut Anne, pemerintahannya pun telah menyiapkan sebuah layanan untuk memudahkan masyarakat dalam memasarkan produk unggulannya. Terutama, produk yang ada di wilayah pedesaan.
“Kami hadirkan Webdesaku. Yakni, sebuah layanan digital untuk masyarakat di pedesaan. Website khusus ini akan menjadi jendela desa untuk mengembangkan peluang pengembangan ekonomi melalui digitalisasi,” kata dia.
Anne menyebutkan layanan ini lebih difokuskan untuk memfasilitasi desa supaya bisa mengenalkan produk unggulan masyarakatnya. Termasuk di antaranya, untuk meningkatkan informasi tentang desa. Hal yang lebih penting lagi adalah membuka peluang peningkatan perekonomian masyarakat desa.
“Jadi, dengan laman khusus ini setiap desa bisa menyampaikan informasi untuk dikenalkan ke masyarakat luar. Misalnya, meliputi potensi-potensi yang dimiliki desa, tempat wisata, dan keunggulan produk-produk UMKM di desa masing-masing,” jelas Anne.
Untuk di Purwakarta, website khusus ini dibuat berbeda, yakni lebih memperhatikan bagaimana aspek kemanfaatannya bagi desa. Misalnya, tersedia Lapak Online atau e-commerce supaya, masyarakat dapat dengan mudah memasarkan hasil produknya. Adapun pengelolaan Lapak Online di laman tersebut menjadi tanggung jawab BUMDES masing-masing. (Asep Mulyana)