Bisnis, JAKARTA – Rusia melawan sanksi ekonomi yang dikenakan Barat dengan langkah moneter. Melalui dekrit, Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengatur debitur surat utang negara dan korporasi melakukan pembayaran kepada kreditur dari negara-negara yang berseberangan dengan Rusia.
Jurus Putin ini menunjukkan cara Rusia melawan sanksi sambil coba menjaga reputasi rubel, mata uang negeri itu. Paling tidak, Putin akan memaksa negara-negara yang berseberangan menerima pembayaran dengan rubel berdasar kurs yang ditetapkan Rusia.
Meski langkah itu berpeluang menimbulkan dispute atau konflik baru terkait penentuan kurs dan klaim berlaku tidaknya mata uang Rusia dalam bisnis global saat ini. Hal itu mungkin saja terjadi setelah sekuritas Rusia diasingkan dalam bisnis dunia.
Terlepas dari kemungkinan yang bisa terjadi ke depan, Presiden Vladimir Putin telah mengizinkan perusahaan Rusia membayar kreditur asing menggunakan rubel. Dekrit itu dimaksudkan untuk mencegah gagal bayar dan menjaga permodalan.