Bisnis, JAKARTA — Tren penguatan konsumsi di dalam negeri bagaikan dua sisi mata uang bagi segelintir sektor industri manufaktur. Dalam satu hal, pemulihan permintaan bakal kembali melecut performa utilisasi pabrikan. Sayangnya, hal tersebut menjadi bumerang di tengah ongkos produksi yang membengkak.
Salah satu contoh nyata dilema dampak pemulihan konsumsi di dalam negeri adalah situasi yang tengah dihadapi oleh industri tekstil dan produk tekstil (TPT).
Sektor ini, di satu sisi, tengah menikmati banjir order alias permintaan menjelang Ramadan dan Lebaran setelah 2 tahun vakum merasakan cuan dari momentum Hari Raya Keagamaan lantaran konsumsi yang anjlok akibat libasan pandemi Covid-19.
(BACA JUGA: Akankah 2022 Jadi Musim Semi Investasi Pertekstilan?)